Air Embung Itu Jadi Berkah bagi Warga Tuban

Abdus Syukur
29/4/2017 15:59
Air Embung Itu Jadi Berkah bagi Warga Tuban
(Embung hasil reklamasi bekas lahan tambang PT SG Tuban---MI/Abdus Syukur)

KOLAM-kolam penampungan berukuran besar, nampak dipenuhi air berlimpah dan seperti tiada akan pernah habis. Dipadu dengan rimbunnya daun pepohonan yang lebat, suasana menjadi asri dan hawa terasa segar. Apalagi hujan rintik-rintik mulai turun membasahi bumi, suasana segar dan aroma khas tetumbuhan yang semerbak pun memenuhi udara.

Itulah suasana yang selalu menyelimuti lokasi reklamasi bekas tambang kuari tanah liat PT Semen Gresik (SG) Tuban di Desa Telogowaru, Kecamatan Merak Urak. Rimbun dengan dedaunan yang lebat dan kaya dengan air yang keluar dari sejumlah embung (kolam penampungan air).

Keberadaan sejumlah embung itu, membuat kehidupan warga sekitarnya berubah menjadi lebih sejahtera. Lantaran, lahan pertanian sawah maupun kebun mereka, tak lagi kekurangan air. Bahkan warga masih bisa memanfaatkan embung dengan membuat keramba untuk memelihara ikan.

“Tanaman di sekitar embung itu dikelola warga yang menjadi petani anggota greenbelt binaan PT SG Tuban. Lahannya bekas tambang yang ditanami dengan bibit pohon pemberian PT SG Tuban. Di sela pepohonan itu juga masih bisa digunakan berbagai tanaman palawija,” ujar Taselan, warga Dusun Pompongan, Desa Semampir, Kecamatan Merak Urak.

Areal persawahan di sekitarnya, juga berubah drastis. Lahan yang dulu dalam satu tahun hanya bisa ditanami padi satu kali, mengandalkan pengairan dari air hujan, sekarang bisa panen tiga kali dalam setahun.

H Ali Mansur, pegiat lingkungan peraih Kalpataru 2010 untuk kategori perintis lingkungan karena perannya dalam perbaikan hutan mangrove di sepanjang pantai Tuban, berharap agar air embung yang melimpah itu dapat dimanfaatkan masyarakat Tuban lebih luas.

Saat ini air hanya bisa dimanfaatkan dan dirasakan warga di sekitar pabrik yang masuk ring 1 serta masyarakat yang mendapat aliran dari sungai yang bersumber dari embung. Padahal air itu masih bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Tuban lebih luas.

“Air embung hasil reklamasi itu berkah bagi masyarakat Tuban. Air sebanyak itu tidak habis untuk pertanian lebih luas. Masih bisa dialirkan hingga 10 kilometer ke selatan. Ribuan hektar lahan tandus dan sawah tadah hujan, bisa menjadi areal persawahan produktif,” tandas Ali Mansur, Direktur Yayasan Mangrove Center Tuban.

Bukan hanya lahan pertanian, aliran air embung juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang lain. Bahkan juga bisa digunakan untuk air minum, pemerintah daerah melalui PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) setempat tinggal mengolahnya saja.

"Itu bisa untuk minum, tinggal diolah dan didistribusikan ke rumah warga sehingga tidak ada lagi krisis air bersih. Ini berkah dari kekurangan air jadi punya air melimpah, tinggal dibangun infrastrukturnya oleh pemerintah Tuban bergandeng dengan PT SG Tuban,” imbuh Ali Mansur yang juga Pembina Kelompok Tani Nelayan Andalan Tuban.

Menurutnya, keberadaan PT SG Tuban menguntungkan, karena bisa menjadikan Tuban sebagai daerah subur dengan air melimpah. Daerah lain, seperti Kabupaten Pasuruan yang memiliki sumber air Umbulan dengan debit 6.000 liter/detik, debitnya justru terus menyusut tinggal 3.200 liter/detik.

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi dan Sarana Umum PT SG Pabrik Tuban, Aris Sunarso, menyampaikan pihaknya saat ini tengah memikirkan upaya untuk mengalirkan air embung seluas 72 hektare itu ke lahan-lahan pertanian lebih jauh lagi.

“Saya lagi memikirkan air melimpah itu, agar bisa dialirkan untuk lahan pertanian lebih jauh lagi. Bagaimana cara paling tepat memanfaatkannya,” ucap Aris. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya