NasDem NTT Siapkan Strategi Pasca Kekalahan Ahok

DEWAN Perwakilan Wilayah (DPW) Partai NasDem Nusa Tenggara Timur(NTT) menjadikan kekalahan parpol pengusung Basuki Tjahaja Purnama atauAhok di Pilkada DKI Jakarta sebagai pelajaran untuk bertarung di PilkadaNTT pada 2018.

"Kekalahan Ahok di Pilkada DKI Jakarta karena dia diterpa isu-isu menyesatkan," kata Sekretaris DPW NasDem NTT Alexander Ofong di Kupang, pada akhir pekan. Alex menjelaskan pihaknya akan mengatur kembali strategi yang sudah ada selama ini untuk memenangkan pilkada di NTT termasuk pilkada di 10 kabupaten lainnya yang digelar serentak dengan pilkada gubernur.

Dalam menangapi isu, kader NasDem diminta berperilaku santun dan jujur sehingga terhindar dari konflik maupun kampanye hitam. "Politik santun itu penting bagi NasDem," tegasnya.

Selain itu peluang parpol pengusung Ahok berkoalisi di Pilkada NTT sangat terbuka. Hanya saja menurut Alex, dinamika politik yang berkembang di DKI Jakarta dan NTT berbeda. "Karena konteksnya beda, biasa ada koalisi tetapi juga tidak ada koalisi," kata Dia.

Sementara itu DPW NasDem NTT baru akan menggelar survei elektabilitas bakal calon gubernur untuk mengukur popularitas bakal calon di masyarakat pada Juni 2017. Adapun diketahui, PDIP dan Golkar yang juga partai pendukung Ahok, dijadwalkan menggelar survei elektabilitas bakal calon gubernur lebih awal yakni pada Mei 2017.

Survei juga dilakukan terhadap kader NasDem yang maju di pilkada 10 kabupaten di daerah NTT. Saat ini, NasDem terus mendorong kader terbaiknya untuk maju di pilkada. "Jika hasil survei kader NasDem bagus, akan ditetapkan sebagai calon gubernur, bupati dan calon wakil bupati," pungkas Alex.(OL-3)