Sandiaga Masalahkan Program Bedah Rumah, Djarot: Jangan Baper

CALON Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat menepis anggapan bila bedah rumah adalah program dadakan. Program itu sudah ada sejak lama. Tetapi, sebelumnya dilakukan melalui dana Bazis sehingga jangkauannya tidak banyak.

"Kan sebetulnya bedah rumah sudah lama dilakukan, hanya dulu yang mengerjakan Bazis, dilakukan Bazis," kata Djarot di Jalan Kali Sunter, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (6/4).

Lawan Djarot, cawagub nomor urut 3 Sandiaga Uno mempertanyakan waktu realisasi program itu. Sebab program bedah rumah sudah bisa direalisasikan petahana dua hari sebelum hari pencoblosan 19 April.

menanggapi itu, Djarot menganggap Sandiaga terlalu 'baper' mempersoalkan hal itu. Menurut dia, semua program dari Pemprov DKI memang harus dijalankan. "Jadi jangan selalu baper lalu dikait-kaitkan dengan tanggal 19," ungkap Djarot.

Djarot menjelaskan, program bedah rumah yang sebelumnya kini disempurnakan. Misal saja, keberadaan pasukan merah yang akan membantu warga merenovasi rumah dan penggunaan dana APBD atau corporate social responsibility (CSR).

Soal Pemprov DKI yang siap menjalankan program bedah rumah pada 17 April, Djarot bilang, program itu sudah dititipkan ke Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono sebelum ia dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok cuti. Jadi ia berterima kasih Sumarsono merealisasikan program itu.

"Waktu itu Pak Ahok sudah sampaikan pesan-pesan sebelum beliau cuti ada beberapa yang perlu disempurnakan, dilanjuti, diperbaiki termasuk revitalisasi permukiman kumuh artinya kami terimakasih Pak Plt konsentrasi mengerjakan PR yang sudah diberikan," ucap Djarot. (MTVN/X-12)