Nikmati Perjalanan Gratis dengan KWK

MULAI kemarin (Senin, 3/4), angkutan permukiman yang tergabung dalam Koperasi Wahana Kalpika (KWK) meleburkan diri ke layanan PT Transportasi Jakarta (Trans-Jakarta) sebagai angkutan pengumpan ke halte-halte bus Trans-Jakarta.

Cukup menunjukkan kartu khusus kepada sopir, penumpang akan dilayani angkutan KWK secara cuma-cuma ke halte bus Trans-Jakarta yang diinginkan.

"Layanan angkutan lingkungan ini digratiskan karena merupakan salah satu bentuk layanan jaringan Trans-Jakarta. Kerja sama ini sekaligus memperluas jangkauan serta aksesibilitas layanan Trans-Jakarta," ungkap Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono dalam peluncuran perdana integrasi dua perusahaan penyedia jasa angkutan umum tersebut, kemarin (Senin, 3/4).

Kerja sama Trans-Jakarta dengan KWK itu, sambungnya, dapat memberi nilai tambah, di antaranya menambah jumlah pelanggan Trans-Jakarta, memperluas jangkauan operasi pelanggan, dan yang paling penting ialah menghemat biaya perjalanan bagi masyarakat.

"Kerja sama ini sekaligus membantu KWK meningkatkan standar pelayanan, baik dari segi peningkatan spesifikasi teknis unit maupun pengelolaan pengemudi," ujar Budi.

Untuk mendapatkan layanan gratis itu, penumpang cukup membeli kartu layanan integrasi lingkungan Trans-Jakarta yang dijual di semua halte bus Trans-Jakarta. Harganya cukup murah, Rp15 ribu per kartu, yang berlaku selama satu bulan.

Dengan kartu khusus itu, penumpang akan dilayani secara gratis oleh angkutan KWK di jam sibuk, yakni pukul 05.00 WIB-09.00 WIB dan 16.00 WIB-20.00 WIB.

"Jadi nanti warga cukup menunjukkan kartu itu saat menaiki KWK yang sudah terintegrasi pada jam yang sudah ditentukan. Kemudian akan diantar ke halte Trans-Jakarta," ungkap Budi.

Layanan gratis itu saat ini sedang diuji coba di sepuluh rute yang selama ini dilalui angkutan KWK, yakni Tanjung Priok-Bulak Turi, Kelapa Gading-Terminal Rawamangun, Semper-Tipar Cakung, Pulogadung-Pejuang Jaya, Rawamangun-Klender, Terminal Cililitan-Condet, Cililtan-Munjul, Pondok Labu-Pasar Kebayoran Lama, Lebak Bulus-Petukangan, dan Rawa Buaya-Grogol.

Ke depannya, seluruh rute angkutan KWK yang ada di lima wilayah Ibu Kota akan memberi layanan yang sama kepada penumpang Trans-Jakarta.

Pendapatan bertambah
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang turut hadir dalam peluncuran perdana itu memberikan pujian terhadap terobosan yang diambil dua perusahaan angkutan penumpang itu.

"Integrasi itu merupakan bentuk layanan transportasi yang aman, nyaman, tepat waktu, dan murah untuk seluruh warga di Ibu Kota," kata dia.

Selain memberikan pelayanan yang prima, sambung Sumarsono, integrasi itu sekaligus akan meningkatkan kesejahteraan para pengemudi dan pemilik angkutan KWK.

"Dalam integrasi ini, sopir KWK bisa mengambil keuntungan lebih di luar jam yang sudah ditentukan. Namun, harus tetap sesuai dengan aturan yang berlaku dan jumlah penumpang tidak boleh melebihi kapasitas," ujarnya.

Keuntungan para sopir dan pemilik angkutan KWK itu didapat dari harga sewa yang diberikan PT Transportasi Jakarta sebesar Rp206.060 per hari.

"Dalam setahun, pendapatan tanpa integrasi Rp65.300.000. Sebaliknya, dengan terintegrasi, pemilik bisa dapat Rp75.211.000. Selisih sekitar 10 juta. Silakan pemilik dan sopir KWK mengatur kesepakatan pembagian hasilnya," kata Sumarsono.(Ant/J-1)