Jangan Korbankan Bangsa Hanya untuk Pilkada DKI

Damar Iradat/MTVN
31/3/2017 07:32
Jangan Korbankan Bangsa Hanya untuk Pilkada DKI
(MI/PANCA SYURKANI)
KONDISI sosial politik di DKI Jakarta belakangan ini memanas lantaran perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dibumbui oleh sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Kondisi tersebut membuat energi bangsa habis karena permasalahan ini.

Cendekiawan muslim Ahmad Syafii Maarif pun turut menyayangkan kondisi Ibu Kota saat ini. Sosok yang lebih dikenal dengan sapaan Buya Syafii itu meminta agar energi bangsa tidak dihabiskan hanya untuk masalah Pilkada.

"Yang saya kadang sedih itu, ini Pilkada DKI menghabisi energi bangsa," kata Buya Syafii dalam orasi kebangsaannya di acara Milad ke-34 tahun penerbit Mizan, Kamis, (30/3) di Jakarta.

Kontestasi Pilkada DKI Jakarta yang direcoki isu SARA ini pun dinilai mengkhawatirkan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, bakal membuat bangsa terpecah belah. "Menurut saya, jangan korbankan bangsa untuk DKI. Sudah lah, biar lah berjalan. Enggak perlu lagi kita saling menyalahkan," tuturnya.

Buya Syafii juga menambahkan, sepatutnya masyarakat tidak lagi merisaukan masalah hukum calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama terkait kasus dugaan penistaan agama. Menurut dia, persoalan Basuki bukan masalah mendasar bangsa Indonesia. Apalagi, proses hukum juga masih terus berjalan.

Basuki sempat tersandung kasus dugaan penistaan agama saat berpidato di Kepulauan Seribu pada akhir September tahun lalu. Perdebatan apakah Ahok menista agama juga sempat memanas di kalangan umat muslim.

"Saya tidak membela Ahok (Basuki), saya bukan penduduk DKI. Tetapi, saya melihat, pidato yang di Pulau Pramuka, saya tidak bisa menyimpulkan itu menista, menghina Islam, menghina Alquran, menghina ulama," ucap Buya Syafii.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya