Cari Oleh-Oleh Betawi, ke Monas Saja

RUMAH Betawi Store berada di sebelah pintu masuk selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Rumah yang luasnya sekitar 5 x 10 meter itu diberi cat kuning dan hijau.

Keberadaannya sangat mencolok jika dibandingkan dengan puluhan outlet dagangan di sekitarnya.

Di depan pintu masuk, dua ornamen bunga kelapa yang terbuat dari kertas warna menghiasi Rumah Betawi Store.

Bunga kelapa itu menambah semarak suasana.

Di sudut kanan teras rumah, enam kursi cokelat berbentuk setengah lingkaran dibuat berjajar dengan meja di tengahnya.

Sementara itu, di sudut kiri disediakan kursi kayu yang menyerupai sofa dan bisa buat merebahkan badan.

Di atasnya tertempel cermin bundar dengan bingkai kayu cokelat pekat seperti yang dipakai noni Belanda pada zaman penjajahan.

Petugas jaga sekaligus kasir Rumah Betawi Store Raden Aria, 21, menjelaskan toko yang diresmikan Plt Gubernur Sumarsono dua hari lalu itu dibuat untuk melayani kebutuhan wisatawan pemburu barang dan makanan khas Betawi.

Letaknya yang berdampingan dengan lahan parkir Monas sangat memudahkan wisatawan menemukan lokasi.

"Begitu wisatawan memarkirkan kendaraan, mereka bisa langsung melihat store. Mereka tidak perlu memutar ke mana-mana," tuturnya.

Saat memasuki store, pengunjung langsung disambut dekorasi khas Betawi dengan posisi ruang tamu tepat di depan pintu masuk.

Kursi teras dan ruang tamu melengkapi ornamen gigi balang dan tahang serta ember kayu untuk persiapan air wudu.

Di pojok ruangan, lemari kayu jati berkaca lonjong memuat berbagai barang khas Betawi.

Ada baju sadariah, celana komprang (pangsi), dan kebaya. Kain batik bergambar geometris dengan miniatur ondel-ondel juga ikut dipajang.

"Pokoknya barang yang menjadi ciri khas Betawi tersedia di sini. Saat ini memang masih sebagian tapi akan terus dilengkapi. Sekali pun tidak ada di sini, jika ada yang mau memesan, misalnya, gigi balang dan tahang, akan kami sediakan," tutur Raden Aria.

Selain berbentuk barang, pengunjung bisa mencicipi kudapan khas Jakarta. Seperti kue gambang berbentuk bulat bertabur biji wijen.

Rasanya manis dengan tekstur renyah.

Minuman khas bir pletok juga tersedia dalam lemari pendingin. Ada penganan dodol dan geplak yang terbuat dari ketan campur kelapa.

"Banyak yang tidak tahu kudapan khas Betawi bisa langsung dinikmati di sini dengan harga terjangkau," imbuhnya.

Gito, 35, wisatawan asal Surabaya, mengaku terbantu dengan adanya Rumah Betawi Store.

Sudah dua hari ia bersama lima temannya mencari makanan khas Ibu Kota, tapi mereka tidak menemukannya.

Sampai kemudian ada yang menyebutkan supaya mencoba ke Rumah Betawi Store di Monas.

"Saya sudah dua hari cari buah tangan untuk saudara di kampung. Saya sudah ke sana kemari. Saat tahu tempatnya di Monas, kami langsung ke sini. Saya beli juga geplak karena belum pernah tahu seperti apa makanan ini. Ketika disuruh mencicipi, saya suka rasanya," kata Gito. (Sri Utami/J-2)