Solusi Sandiaga untuk Pemuda Rentan Jakarta

CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Salahudin Uno mengunjungi The Learning Farm, Cianjur, Jawa Barat. Sandiaga berencana menggandeng The Learning Farm untuk mengatasi masalah sosial di Jakarta.

The Learning Farm merupakan yayasan yang memberikan pelatihan jangka panjang kepada pemuda rentan dari seluruh Indonesia. Rentan dalam hal ini merupakan pemuda yang mengalami masalah seperti pecandu narkoba, anak jalanan, putus sekolah, dan mereka yang termarjinalkan.

The Learning Farm mendidik pemuda rentan bercocok tanam dan memberikan teknik serta pengetahuan cocok tanam organik. Sandiaga menilai hal ini bisa menyelesaikan dua permasalahan di Jakarta, masalah sosial dan kebutuhan akan bahan pokok.

"Kita lihat sangat positif programnya. Anak-anak itu jadi beban masyarakat, setelah pelatihan di sini jadi sangat percaya diri dan ada yang menjadi pengusaha dan organic farming dan ada juga pengusaha di bidang lain," kata Sandiaga, Kamis (23/3).

Sandiaga menilai hal ini efektif menangani masalah sosial di Jakarta. Terutama pemuda yang kerap terlibat tawuran dan narkotika. Jika terpilih, Sandiaga akan mengirimkan pemuda yang telah lulus seleksi untuk dilatih selama setahun. Sehingga, setelah kelar dari pelatihan pemuda tadi punya peluang untuk bersaing di masyarakat.

"Saya maunya pendekatan yang tawuran, pendekatan yang narkoba, pendekatan anak jalanan, sedikit dirangkul begini dan ini tidak membebani Pemda sama sekali," kata dia.

Kerja sama ini tak akan membebankan APBN. Sandiaga akan memanfaatkan dana CSR dari berbagai perusahaan yang ingin membantu penyelesaian masalah di Jakarta. Sandiaga melihat solusi ini memberi dua keuntungan, menyelesaikan masalah sosial dan menghasilkan kewirausahaan sosial.

"Hasilnya seperti dulu kan harga cabai mahal, dengan seperti ini lahan yang ada di atas gedung bisa bikin dan mereka menjadi mandiri," kata dia.

External Relations The Learning Farm Femilya Handra mengatakan yayasan berdiri sejak 2005. Namun, lokasi yayasan ini telah pindah dari lokasi sebelumnya di Maleber.

Berdiri di atas lahan 2,4 hektare, yayasan ini menampung pemuda rentan dari seluruh dunia dan telah bekerja sama dengan UNHCR. Femilya mengaku ada banyak pendonor yang menyokong operasional The Learning Farm. Untuk siswa pelatihan, The Learning Farm kerja sama dengan LSM untuk mendapatkan siswa yang akan dilatih. Mereka belum bekerja sama dengan pemerintah kota dan provinsi untuk siswa pelatihan.

"Kayak kelompok tani dan NGO-NGO lokal. Karena kerja samanya sudah lama, mereka sudah tahu kriteria yang kita cari. Mereka yang pilihkan. Kemudian mereka rekomendasikan, diisikan formulirnya. Baru kita interview lewat telepon untuk memastikan mereka memang masuk kategori kita," kata Femilya.(OL-3)