Sudah Tiga Bulan,1.300 PHL Bekasi belum Terima Honor

SEBANYAK 1.300 pekerja harian lepas (PHL) Kota Bekasi, Jawa Barat, menjerit lantaran honor mereka tak dibayar sejak tiga bulan lalu. Alhasil, mereka harus mencari pekerjaan sampingan guna menutupi kebutuhan sehari-hari.

Para PHL itu terdiri atas penyapu jalan, pengemudi truk sampah, dan pengangkut sampah yang direkrut Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi.

Nuryadi, 36, salah satu PHL, mengaku terpaksa menjadi tukang ojek sebelum berangkat bertugas. Hal itu sudah dilakoninya selama tiga bulan terakhir. Seusai mengojek, baru ia berangkat menyapu jalanan.

"Lumayan, tiap hari dapat Rp30 ribu, bisa buat ongkos anak sekolah dan belanja istri di rumah. Kalau enggak begini, bagaimana bisa hidup?" kata dia.

Anim Priadi, 35, salah satu PHL di Kecamatan Mustika Jaya, mengatakan keterlambatan pembayaran honor PHL sudah lumrah terjadi. "Ini bukan baru kali ini terjadi. Apa mereka enggak pikir bahwa kita juga punya keluarga?" ucapnya ketus.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jumhana Luthfi mengaku sudah membayar honor 1.300 PLH di dinas yang dipimpinnya. Pembayaran itu bahkan sudah dilakukan sejak awal Maret lalu.

"Sudah kami salurkan. Kalau awal tahun memang suka terlambat. Persoalan administrasi, biasa itu," ucap Luthfi enteng.

Lalu mengapa para PHL mengaku belum menerimanya? "Mungkin karena rekening bank milik para PHL itu sudah tidak aktif lagi. Kita kan bayar honor dengan transfer ke rekening bank," ujarnya.

Sekretaris Komisi I DPRD Kota Bekasi Solihin menyesalkan peristiwa belum dibayarkannya honor seribuan PHL tersebut. Ia khawatir insiden itu akan menurunkan kinerja PHL dalam menjaga kebersihan Kota Bekasi.

"Ya wajar kalau kemudian para PHL datang terlambat. Mereka kan harus cari tambahan uang dulu. Ini harus jadi perhatian pemerintah kota," ujarnya. Ia juga berharap dinas terkait memikirkan kerja lembur PHL karena mereka juga harus bekerja di hari libur.(Gan/J-1)