Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
STRATEGI kampanye calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada putaran kedua sedikit berbeda. Beberapa agenda blisukan dilakukan secara senyap.
Hingga hari ke-10 kegiatan kampanye blusukan Ahok tidak banyak diikuti media masa secara masif. Ahok lebih memilih mensosialisasikan dirinya lewat sosial media.
Melalui akun Instagram resmi Ahok @baaukibtp misalnya, ia mengunggah tayangan video untuk mengajak para pendukungnya terus berjuang. Ia juga meminta pendukungnya agar berani menghadapi putaran kedua ini.
Video singkat yang diunggah Rabu 15 Maret malam itu Ahok menyampaikan, perjuangan untuk memenangkan pesta demokrasi masih belum selesai. Dia bahkan sempat mengutip lirik lagu bertajuk 'Kali Kedua' yang dibawakan oleh musisi Raisa Andriana.
"Jangan pernah takut?, mari kita terus melangkah. ya sama kaya lagunya Raisa, kali kedua. Ada liriknya tuh, pegang tangan bersama. Kita yakin dengan berpegang tangan bersama kita akan mampu memenangkan Pilkada putaran kedua," ujar Ahok dikutip Kamis (16/3)
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengharapkan, warga pemilihnya pada putaran pertama lantas tidak berpaling. Ahok meyakini segala perbuatan hanya Tuhan yang menilai.
"Jangan pernah takut dengan? keikhlasan kita mau membantu rakyat banyak. Gusti ora sare. Matur nuwun," tutupnya.
Strategi kampanye ala Ahok ini sebelumnya dipaparkan Timses Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni. Raja mengakui bahwa elektabilitas paslon nomor urut dua pascapilkada DKI Jakarta putaran pertama, menurun lantaran isu agama yang diembuskan lawan politik dari berbagai sisi.
"Betul, soal agama inilah yang selama ini dieksploitasi lawan politik. Dengan status agama juga Al Maidah," kata Raja, dalam Buletin Pilkada, Rabu 15 Maret 2017.
Raja mengatakan, meskipun begitu Ahok tetap tak terganggu dan berupaya menjaring suara-suara dari swing voters di beberapa titik di DKI Jakarta. Bahkan, saat ini kegiatan kampanye Ahok maupun Djarot tak selalu didampingi media.
Menurut Raja, tak adanya peliputan secara masif oleh media memang keinginan pribadi Ahok. Ahok dan timses dan relawan hanya mengandalkan media sosial untuk mempublikasikan kegiatan kampanye tanpa banyak melibatkan media mainstream.
"Ini bukan strategi baru tapi Ahok merasa tidak semuanya dalam pilkada ini perlu dipolitisasi. Kita melihat kampanye ini tidak melulu soal Ahok-Djarot. Ahok tidak suka eksposur belebihan yang didramatisir," jelasnya.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved