Warga DKI Diharap Proaktif dalam Pemutakhiran DPT

PEMPROV DKI Jakarta dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta terus melengkapi jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Pemutakhiran ini mendesak agar seluruh warga Jakarta tidak kehilangan hak pilih.

Menurut Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, warga yang belum melakukan perekaman KTP elektronik (KTP-E) hingga saat ini tercatat 59.911 orang. Dari jumlah itu, yang sudah masuk ke DPT, 54.381 orang. Jadi, yang belum merekam KTP-E dan belum masuk DPT 5.530 orang. "Itulah yang akan terus kami kejar," ujarnya, kemarin (Kamis, 9/3).

Sumarsono menambahkan warga yang belum merekam KTP-E dan belum terdaftar di DPT mayoritas tinggal di apartemen. Pemprov dan KPU DKI akan jemput bola dengan membuka posko DPT di apartemen-apartemen.

Dia berharap wali kota ataupun RT dan RW ikut membantu pemutakhiran DPT demi kelancaran pilkada putaran kedua. Warga yang akan melakukan perekaman KTP-E terlebih dahulu harus dipastikan sudah tercatat di dalam <>data base atau pangkalan data milik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta.

"Jadi, yang mau merekam KTP-E harus dicek dulu, sudah ada di dalam data base atau belum. Kalau sudah ada, baru dibuat KTP-E," ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Ketua KPU DKI Sumarno mengharapkan sikap proaktif warga dalam pemutakhiran data. Terkait dengan itu KPU DKI sudah membuka pendaftaran daftar pemilih sementara (DPS) di 267 kelurahan.

"Ketika misalnya nanti sekitar tanggal 22-28 Maret DPS kita diumumkan, supaya warga melakukan pengecekan sehingga nanti kalau ada yang kurang baik diperbaiki dan ketika penetapan DPT 6 April semuanya sudah terkover di situ," pungkasnya.

Komisioner KPU DKI Moch Sidik menambahkan, warga yang ingin mendaftar diharap membawa KTP elektronik atau surat keterangan dari Dinas Dukcapil dan kartu keluarga. Dia menambahkan syarat asli ditunjukkan kepada petugas, sedangkan syarat berupa fotokopinya diserahkan. Pendaftaran DPS dibuka sampai 13 Maret.(MTVN/Ant/X-5)