Kejari Bekasi Targetkan Perkasa Vaksin Palsu Rampung 25 Maret

KEJAKSAAN Negeri Kota Bekasi, Jawa Barat, mengejar target proses perkara vaksin palsu di tingkat pengadilan bisa rampung seluruhnya paling lambat 25 Maret 2017.

"25 Maret 2017 merupakan deadline akhir kita menyelesaikan perkara ini di pengadilan, karena kalau lewat dari batas itu, seluruh terdakwa akan dibebaskan dari tahanan," kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Kota Bekasi, Andi Adikawira, di Bekasi, Selasa (7/3).

Menurut dia, sejak perkara itu bergulir pada Juni 2016, pihaknya saat ini telah merampungkan agenda sidang pembacaan tuntutan kepada 20 terdakwa kasus vaksin palsu.

"Tuntutan terberat berupa penjara 12 tahun dan denda Rp1 miliar sesuai Undang-Undang Kesehatan dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen," katanya.

Menurut dia, para terdakwa saat ini telah mendekam di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di antaranya Bulak Kapal Bekasi dan Pondok Bambu. Adapun tahapan persidangan berikutnya ialah pembelaan dari para terdakwa yang akan berlangsung pekan ini.

"Perkara ini terbagi atas 18 berkas kasus dengan rata-rata jumlah halaman pada masing-masing berkas mencapai 120 lembar, sehingga prosesnya juga memakan waktu," katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada para pengacara terdakwa agar tidak ada yang mengulur waktu penyampaian materi pembelaan.

"Saya minta pada Kamis (9/3) nanti semua berkas pembelaan sudah siap dan jangan ada yang dipending lagi," katanya. (OL-3)