Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KAWASAN Manggarai, Jakarta Selatan, menjadi daerah yang rawan terjadi tawuran. Pendiri komunitas pemuda Warung Inspirasi (Waris), Randy Rahmadi, 25, mengungkapkan beberapa motif tawuran yang pernah terjadi.
Randy mengaku belum mengetahui pasti pemicu tawuran yang terakhir terjadi pada Senin (6/3) petang. Ia menduga tawuran dipicu masalah yang sudah ada sebelumnya, antara warga Tambak dan Manggarai.
"Ini dari analisis pribadi saya, mungkin dipicu kejadian yang sudah-sudah. Apalagi ditambah ada korban jiwa kemarin," kata Randy saat ditemui di rumahnya yang kini menjadi basecamp Waris, Jalan Taman Amir Hamzah, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Selasa (7/3).
Motif adu kuat biasanya berujung pada perpecahan. Kelompok anak muda di sekitaran Kelurahan Pegangsaan, Manggarai, dan Matraman terlibat konflik adu kekuasaan. "Karena kebetulan kan di sini perbatasan Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur," imbuh Randy.
Motif ini biasanya dilatarbelakangai masalah ekonomi. Dengan kekuasaan, kelompok terkuat bisa mendapatkan pemasukan dengan cara premanisme.
"Jadi karena cuma perebutan lahan parkir kaya berita di media, mungkin iya tapi enggak mendalam. Mindset mereka adu kuat-kuatan supaya nanti ke depan apa-apa orang ngasih uang ke dia, kalau sudah kuat kan orang mau dagang setoran," ungkapnya.
Motif lainnya ialah soal Pilkada DKI 2017. Randy menduga ada penggerak yang sengaja membuat situasi memanas. "Karena logikanya kemarin tawuran satu jam paling sebentar. Durasi satu jam itu petasan nonstop. Kita lihat dari harga petasan Rp20-25 ribu per lima kali shoot. Durasi lima kali shoot 10-15 detik. Logikanya, ditambah yang terlibat orang menengah ke bawah. Buat apa beli petasan," papar dia.
Dikatakan, tawuran antarwarga karena motif tersebut pernah terjadi saat Pilpres 2014. "Makanya saya berharap putara kedua (Pilkada DKI Jakarta) cepat selesai," ujarnya.
Motif terakhir ialah untuk menutupi adanya transaksi narkoba. Dengan demikian, fokus polisi teralihkan. "Pengalaman saya menangani konflik (tawuran) memang ada (kasus narkoba)," ungkap dia. Randy yang pernah juga terjerumus dalam tawuran ketika SMA mengungkapkan, bandar narkoba biasanya memanfaatkan geng-geng pemuda untuk menyamarkan aksi mereka.
"Bandar narkoba lihat peta kaya gini masyarakat, tinggal bikin jejaring untuk masuk digesek pecah," ucap Randy.
Pola pemuda wilayah Tambak dan Manggarai yang sering berkerumun menjadi mudah dimobilisasi, baik oleh kelompok politik tertentu atau bandar narkoba. Melalui Waris, Randy berusaha mengubah pola itu.
"Dengan sosial mapping yang saya buat, mengubah yang tadinya berkerumun jadi berbaris," ucapnya.
Waris didirikan Randy sejak 2011 dengan dukungan orang tuanya. Waris kini beranggotakan 185 pemuda yang berasal dari Kelurahan Matraman, Manggarai, Menteng, dan Pegangsaan.
Waris menjadi wadah untuk pemuda menyalurkan hobinya. Randy kini menggabungkan hobi yang dimiliki anggota waris dengan empat bidang kewirausahaan, yakni kuliner, game center, musik, dan clothing.
"Solusinya (mengurangi tawuran) dengan kegiatan kaya gini, social entrepreneurship, dari masalah kita bikin kaya gini. Diberi ruang untuk berkembang," sebutnya.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved