Awasi WNA, Pemkot Libatkan Ormas

PEMERINTAH Kota Jakarta Selatan ikut melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam pengawasan aktivitas orang asing di wilayah Jaksel.

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan keterlibatan ormas dan LSM dalam pengawasan dapat meningkatkan kewaspadaan, cegah dini, dan deteksi dini terhadap perilaku negatif warga negara asing (WNA). Jaksel sebenarnya sudah mempunyai Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) yang beranggotakan lintas instansi.

"Kami berharap ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang keimigrasian, juga apa saja yang harus diantisipasi dalam mencermati keberadaan WNA. Mereka adalah tamu di negara kita. Namun, kita juga tetap harus cegah tangkal bagi mereka yang mau mengambil keuntungan dan memecah belah NKRI," kata Tri di kompleks Kantor Wali Kota Jaksel.

Untuk itu, kemarin pihaknya menggelar sosialisasi peraturan keimigrasian serta pelatihan dan pengetahuan keimigrasian kepada 35 ormas dan LSM di Jaksel.

Tim Pora, jelas Tri, merupakan instansi yang berhak mengawasi secara kelembagaan.

Namun, keterlibatan seluruh kelompok masyarakat, yakni ormas, LSM, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, akan turut meningkatkan kewaspadaan terhadap WNA.

Terlebih berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016, kini WNA dari 169 negara bisa masuk ke Indonesia dengan bebas visa.

Ketua Tim Pora yang juga Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Cucu Koswala berharap sosialisasi yang dilakukan terhadap ormas dan LSM itu dapat memberikan pemahaman yang lengkap dan utuh mengenai peran dan fungsi mereka dalam pengawasan keimigrasian.

"Sosialisasi ini kami rasa perlu dalam peningkatan kemampuan kepada masyarakat mengenai peraturan keimigrasian," kata Cucu.

Ia juga mengatakan akan terus melakukan sosialisasi tersebut kepada seluruh komponen masyarakat. (Gnr/J-1)