Ada Seruan Tolak Salat Jumat Ahmadiyah Depok

KEGIATAN salat Jumat Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Sawangan Depok ditolak warga sekitarnya. Sehari sebelumnya masjid JAI yang berada di Jalan Raya Mukhtar Sawangan disegel warga.

"Pada hari ini muncul seruan yang diberi nama Aksi Damai 242 bertujuan menolak seluruh kegiatan kegamaan Ahmadiyah di Kota Depok," ujar mubalig JAI wilayah Depok Farid Mahfud. Ia mengungkapkan hal itu setelah mengaku mendapat informasi tersebut dari pihak Polres Kota Depok.

Polres Depok pun kini terlihat sudah menempatkan personil lengkap di sekitar area masjid untuk melakukan penjagaan. "Motifnya apa kita jujur kurang tahu. Padahal tiap minggunya kegiatan salat Jumat di sini berjalan seperti biasanya dengan diikuti sekitar 100 jemaah," tutur Farid saat dihubungi oleh Media Indonesia, Jumat (24/2).

Farid menuturkan, menurut info yang ia dapat massa pendemo yang datang berjumlah 5000 orang. Kendati demikian JAI akan tetap melaksanakan kegiatan salat Jumat seperti biasanya kendati mendapat penolakan dari warga. "Kita tetap melaksanakan salat Jumat meskipun jika nanti hanya bisa melakukannya sebentar," tuturnya.

Orasi terhadap ajakan aksi dilakukan di masjid-masjid di sekitar Sawanganuntuk orasi ke masjid Ahmadiyah mulai pukul 13.30 ini yang dipimpin KH Damanhuri. Ajakan mereka sebut dengan "Panggilan jihad menutup kegiatan Ahmadiyah di Sawangan.

Penggagas aksi mengimbau seluruh umat Islam sekecamatan Sawangan, Bojongsari dan sekitarnya mengharapkan warga untuk hadir mengikuti aksi. Bahkan koordinator aksi menganjurkan peserta mengenakan baju koko dan peci warna putih dengan titik kumpul di Terminal Bayangan Perumahan Sawangan Permai Tugu. Para ulama juga mengimbau peserta aksi untuk tidak senjata, apalagi senjata tajam.

Beberapa ulama yang memimpin aksi ini selaih KH Ahmad Damanhuri ialah KH Abdullah Syafii (Ketua MUI Kec Sawangan), H Syahlani HM, (tokoh NU Sawangan), H Mustofa (tokoh Muhammadiyah Sawangan) dan KH. Agus Rahmat Djaelani (Ketua DPW FPI Kota Depok) serta Jamaluddin.(OL-4)