Djarot Tegaskan Masyarakat Jakarta Butuh Shock Therapy

CALON Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan bahwa masyarakat Jakarta membutuhkan shock therapy atau ketegasan dalam mendidik.

"Agar menjadi masyarakat yang bertanggung jawab maka perlu dididik. Karena itu tidak ada salahnya dengan sedikit ketegasan atau shock therapy," kata Djarot dalam debat final Pilkada 2017 DKI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/2) malam.

Hal itu disampaikan atas pertanyaan dari pasangan calon Gubernur DKI lainnya terkait tindakan tegas dari calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada masyarakat atas penyelewengan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Atas tindakan tegas Pak Ahok 'kan akhirnya tidak ada lagi penyelewengan KJP yang digunakan orangtuanya, karena KJP memang untuk anaknya. Itu semua adalah proses belajar," katanya membela ketegasan dari Ahok.

Mantan Wali Kota Blitar tersebut juga menjelaskan bahwa ketika ada ketidakjujuran maka harus ditindak sesuai aturan agar memiliki moral yang jujur serta bertanggung jawab.

Sementara itu, Ahok sebelumnya juga menjelaskan agar tuduhan yang dilancarkan kepadanya berdasarkan data yang faktual, bukan hanya opini dari setiap paslon. Karena hal tersebut bisa menimbulkan fitnah terhadap paslon nomor dua tersebut.

Pilkada DKI 2017 diikuti tiga pasangan cagub, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Para kandidat berkampanye untuk menyampaikan visi, misi, dan program kepada warga mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung 15 Februari 2017.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI juga sudah memastikan semua paslon gubernur dan wakil gubernur akan ikut mencoblos pada 15 Februari 2017. (OL-3)