Rizieq Diduga Garap Tanah Negara Seluas 6 Hektare

KANTOR Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Bogor memastikan lahan milik pemimpin FPI Rizieq Shihab di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, belum terdaftar. Lahan itu kini dipersoalkan setelah warga melapor ke Polda Jabar terkait dengan dugaan penyerobotan oleh pihak Rizieq Shihab atas tanah tersebut.

Meski belum terdaftar, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor AW Ganjar mengatakan persoalan itu tidak berada di ranah pertanahan, melainkan di Perhutani dan Perseroan Terbatas Perkebun-an Nusantara (PTPN) VIII.

"Belum ada permohonan pengajuan ke kami, jadi bukan ranah kami. Akan tercatat kalau ada pengajuan permohonan pengukuran," kata Ganjar di Bogor, kemarin.

Terpisah, Camat Megamendung Hadijana mengungkapkan lahan milik Rizieq tersebut masuk wilayah administrasinya. Lokasinya di Desa Kuta. Di atas lahan itu berdiri beberapa bangunan, seperti masjid, tempat tinggal, dan pesantren.

"Tanah yang sekarang didiami Rizieq itu tanah garapan. Lokasi administratifnya memang di Megamendung, di Desa Kuta. Jalan akses ke area itu masuk Desa Sukagalih," terang Hadijana melalui sambungan telepon.

Dia mengatakan, dari informasi yang dikumpulkan, lahan Rizieq tersebut seluas 6 hektare. "Tinggal di sana sudah lama. Itu tanah negara, jadi kami tidak dilibatkan. Kewenangannya di PTPN VIII Gunung Mas," imbuhnya.

Menurutnya, sesuai ketentuan, tidak diperbolehkan mendirikan bangunan di lahan negara. Namun, di lahan tersebut kini telah berdiri sejumlah bangunan. "Saya dan muspika (musyawarah pimpinan Kecamatan) pernah juga ke sana," tambahnya.

Saat menanggapi kabar tentang pengusiran oleh warga soal penyerobotan tanah, Hadijana memastikan hal itu tidak ada. Menurutnya, jika hal itu terjadi, pasti ada laporan ke desa dan kecamatan. "Dari Desa Kuta tidak ada dan dari Desa Sukagalih juga tidak ada," pungkasnya.