Pipa sudah Tua, PDAM Rugi Rp4,2 Triliun per Bulan

PIPA induk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok bocor. Akibatnya, setiap bulan diperkirakan 3 juta meter kubik air bersih hilang, atau setara Rp4,2 triliun per bulan.

"Tiap bulan kita kehilangan air bersih 3 juta m3 atau 30% dari 11 juta m3 tiap bulan. Disebabkan bocornya pipa induk utama satu di Jalan Raya Bogor mulai Kelurahan Cilangkap sampai Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, serta pipa induk utama dua di Jalan Raden Ajeng Kartini-Margonda Raya-Universitas Indonesia (UI), Kecamatan Beji, Kota Depok," ungkap Supervisor Pemasaran PDAM Tirta Asasta Kota Depok, Gatot Ming Handayanto, di Depok, kemarin (Selasa, 17/1).

Bocornya pipa-pipa tersebut, jelas Gatot, disebabkan adanya perbaikan sejumlah jalan protokol. Selain itu, usia pipa dan meter air PDAM juga sudah tua, ditambah beban jalan yang berat karena banyak kendaraan lalu lalang.

Jumlah kerugian, jika dirupiahkan, mencapai Rp4,2 triliun per bulan. Hal itu, ungkap Gatot, diambil berdasarkan perkalian tarif air kelompok masyarakat sosial atau golongan 1-A Kota Depok sebesar Rp1.400/m3.

Jaringan perpipaan PDAM Kota Depok berdiameter 400 inci dan dibangun pada zaman Belanda, 1912. Perpipaan Jalan Raden Ajeng Kartini-Margonda Raya-UI yang berdiameter 300 inci dibangun pada 1980.

Solusinya, sambung dia, harus diganti total. Saat ini yang bisa kami lakukan hanya melakukan tambal sulam seadanya. Penggantian tidak bisa dilakukan sekarang karena anggaran yang tersedia terbatas. (KG/J-3)