Ada Pungli di Rekrutmen PPSU, Inspektorat Diturunkan

WALI Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengaku belum mengetahui informasi adanya pungutan liar (pungli) dalam perekrutan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Pondok Labu. Karena itu, pihaknya akan menurunkan tim inspektorat untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Saya turunkan inspektorat, suruh periksa," tegas Tri saat dihubungi, kemarin. Menurut Tri, diturunkannya tim inspektorat untuk mencari tahu kebenaran informasi tersebut. Pihaknya melarang keras adanya pungli di sektor apa pun, tidak hanya pada sektor pelayanan kepada masyarakat.

Namun, ia mengakui tidak bisa langsung memberhentikan pegawai Kelurahan Pondok Labu yang diduga melakukan pungli. Tri perlu melihat sejauh mana pelanggaran yang sudah dilakukan PNS itu. "Ada aturannya, nanti kita tentukan hukumannya apa," ujar Tri.

Sebelumnya, lima pelamar pekerja PPSU di Kelurahan Pondok Labu mengaku dimintai uang sebanyak dua kali oleh pegawai kelurahan. Pertama, permintaan uang Rp1,5 juta kepada tiap pelamar sebelum tes dilakukan. Kedua, saat tes, mereka dimintai kembali uang senilai Rp500 ribu per orang.

Namun, setelah dimintai konfirmasi, S, pegawai Kelurahan Pondok Labu, membantah telah melakukan pungli. Kasus itu telah dimediasi Sekretaris Kelurahan Pondok Labu Suripto. Hasilnya, menurut Suripto, S hanya berniat meminjam uang melalui permintaan uang yang diajukan. (MTVN/J-3)