Tunanetra Melihat Trans-Jakarta

SENYUM semringah Siswardi, 43, mengembang saat ia tiba di Yayasan Mitra Netra, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu. Dari rona wajahnya terpancar kepuasaan. Ia baru saja menikmati layanan baru dari PT Transportasi Jakarta (Trans-Jakarta) bertitel ‘Trans-Jakarta Cares’.

“Nyaman sekali, saya diantar sampai tempat tujuan,” ungkap Siswardi.

Siswardi merupakan salah satu dari beberapa pengguna jasa layanan Trans-Jakarta Cares hari ini. Sejak resmi beroperasi 20 Oktober lalu, layanan itu telah membantu puluhan penyandang disabilitas dan para warga lanjut usia (lansia). Mereka bisa menikmati moda transportasi massal tanpa kerepotan. Layanan itu membantu mereka mulai lokasi penjemputan, mengantar ke halte bus Trans-Jakarta terdekat, hingga diantar sampai tempat tujuan.

Itu seperti dialami Siswardi. Penyandang tunanetra itu dijemput pukul 13.00 WIB oleh satu unit mobil Trans-Jakarta Cares di kompleks Gereja Katedral, Gedung Latecia, Jakarta Pusat. Dari sana, tim Jakarta Cares mengantarnya ke halte bus Trans-Jakarta terdekat yang berada di Harmoni. Di sana, Siswardi tak dibiarkan sendiri. Ada pendamping yang disediakan tim Trans-Jakarta Cares untuk menemaninya hingga ke halte bus Trans-Jakarta Lebak Bulus.

Sesampainya Siswardi di Halte Lebak Bulus, satu unit mobil layanan Trans-Jakarta Cares lain sudah menunggu. Mobil tersebut siap mengantarnya menuju Yayasan Mitra Netra. “Jadi mereka siap mengantarkan pelanggan sampai tempat tujuan dengan aman dan nyaman,” ungkap Siswardi.

Tak banyak yang bisa Siswardi sampaikan atas nama pengguna jasa Trans-Jakarta Cares ini. Dirinya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sebagai penyandang disabilitas, dirinya kian diperhatikan. “Ragam program dari pemerintah makin memperhatikan kami, mulai penyediaan tempat khusus di angkutan umum, kereta, halte bus, bahkan ada layanan yang siap membantu kami sampai tempat tujuan dengan selamat,” jelas dia.

Teroboson itu, bagi Direktur Umum PT Transportasi Jakarta Prasetya Budi, merupakan suatu kebahagiaan karena bisa melayani kaum lansia dan penyandang disabilitas.

Layanan itu tidak menggunakan bus Trans-Jakarta pada umumnya, tapi menggunakan kendaraan sejenis minibus.

Tiap kendaraan, jelas dia, akan diawaki tiga petugas, yakni sopir dan dua pendamping yang terlatih. Petugas layanan itu dilarang meminta uang kepada pengguna jasa. “Mereka tidak boleh menerima tip, sebab ini adalah komitmen kami untuk melayani,” ungkap Budi.

Budi menjelaskan layanan Trans-Jakarta Cares beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Pemesanannya cukup mudah hanya dengan menghubungi call centre 1500 102. Hanya, pemesanan dilakukan sekitar 1-2 hari sebelum menggunakan layanan. (Gana Buana/J-3)