Gandeng PKL dari Teras Toko hingga Jalan Buntu

BABY, 37, menikmati es kelapa muda sambil memilih beberapa kain batik. Ibu rumah tangga tersebut berniat membeli beberapa potong kain batik sekaligus menikmati penganan yang dijual pedagang kaki lima (PKL) di teras toko batik langganannya itu.

Kali ini kedatangnya ke Toko Batik Budhe yang berada di sekitar Pasar Mayestik, Jakarta Selatan (Jaksel), ia rasakan lebih menyenangkan bila dibandingkan dengan kunjungan-kunjungan sebelumnya. Selain berbelanja, ia bisa sekaligus menikmati aneka kuliner yang dijual sejumlah PKL di teras toko. Bahkan, pemilik toko memperbolehkan PKL menyajikan minuman bagi konsumennya di dalam toko.

"Awalnya kaget, kok di depan toko langganan saya ada PKL. Tapi enak juga. Sekarang kalau lagi belanja, terus haus, saya tinggal pesan minuman yang diinginkan, tanpa perlu jauh-jauh cari ke luar," ujarnya, kemarin.

Kehadiran PKL di teras Toko Batik Budhe merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) dan Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS) Jakarta Selatan dengan pemilik toko.

Ada 15 PKL makanan dan minuman yang ditempatkan di teras berukuran 7x4 meter tersebut. Mereka antara lain pedagang soto, sate padang, jus aneka buah, es durian, es kelapa, dan es kelapa kopyor.

Para pedagang tersebut bahkan bukan hanya bisa berjualan dengan gerobak masing-masing tanpa waswas terkena penertiban. Mereka juga bisa memanfaatkan bangku dan meja untuk pengunjung yang telah disediakan pihak BAZIS Jaksel.

Wali Kota Jaksel Tri Kurniadi menyebut konsep one stop shopping yang melibatkan PKL binaan itu merupakan yang pertama di wilayahnya. "Di mana lagi bisa belanja batik berkualitas sambil makan atau jajan kuliner ringan selain di sini?" ujarnya.

Ia berharap yang dilakukan Toko Batik Budhe menjadi contoh bagi pengusaha lain, khususnya yang bergerak di bidang niaga, untuk bisa menampung sekaligus membina para PKL.

Sebelumnya Pemkot Jaksel juga sudah memanfaatkan salah satu jalan buntu di kawasan Melawai sebagai lokasi sementara bagi PKL binaan untuk berjualan, yang dinamai Pujasera Melawai.

"Kami ingin makin banyak yang seperti ini. (Pengusaha) bisa menampung sedikit PKL. Yang penting tertampung, dibina agar mereka bisa berjualan bersih dan sehat," tuturnya. Menurut Kepala BAZIS Jaksel Sutriana Lela, setiap PKL yang berjualan di teras Toko Batik Budhe juga mendapat bantuan untuk peningkatan usaha sebesar Rp3 juta.

Sementara itu, pemilik Toko Batik Budhe, Nur Budi Aji, menyambut positif ide penataan PKL yang dilakukan pemkot dan BAZIS Jaksel, seperti yang dilakukan di teras tokonya. "Kami bisa sama-sama mencari rezeki. Mudah-mudahan berkah semua," ujarnya. (Putri Anisa Yuliani/J-2)