Dukung Ekowisata, Warga Giat Bersih-Bersih Bantaran Kali

INTENSITAS hujan yang belakangan mengkhawatirkan membuat masyarakat sekitar daerah aliran sungai (DAS) harus mewaspadai kondisi sungai. Jangan sampai sampah-sampah di sekitar permukiman atau sampah bawaan dari aliran air memenuhi badan sungai sehingga berpotensi menimbulkan banjir.

Seperti kemarin, warga di sekitar DAS Ciliwung sejak pagi bergotong royong membersihkan sampah di sekitar Ciliwung, yakni pinggir DAS sungai itu di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang nantinya akan dijadikan kawasan ekowisata.

Dengan membawa peralatan dari rumah masing-masing, warga bekerja sama membersihkan segala macam sampah yang ditemukan di daerah itu.

Mamat, 45, menjadi salah satu warga yang ikut berpartisipasi. Ia mengaku senang mengikuti kegiatan bersih-bersih, apalagi daerah tersebut akan dijadikan kawasan ekowisata. Program pengembangan ekowisata itu digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Tentu kami sangat bersemangat. Kalau di sini bakal jadi tempat wisata, masyarakat juga kan yang diuntungkan,” kata Mamat yang diamini warga lainnya.

Dalam aksi bersih-bersih sekitar 4 jam, pinggiran Sungai Ciliwung sepanjang hampir 3 kilometer bersih tanpa ada cuilan sampah.

Sampah yang dikumpulkan dipisah ke dalam berbagai wadah berbeda sesuai dengan jenis dan karakteristiknya. “Kami pilah-pilah juga supaya tidak bercampur. Mana yang bisa didaur ulang, mana yang mau dijadikan pupuk kompos,” kata Sani, 34, ibu rumah tangga yang sengaja datang untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK M R Karliansyah mengatakan pengembangan ekowisata di DAS Ciliwung diharapkan tidak hanya menjaga kualitas air, tetapi juga bisa membangun kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan mereka.

“Dengan dukungan semua pihak, kita akan jadikan DAS Ciliwung sebagai contoh untuk 14 DAS prioritas lainnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan lebih lanjut, pemerintah juga sudah merancang desain area jogging track sepanjang 2,7 kilometer di pinggir sungai. Selain itu, akan ada lokasi pembibitan tanaman endemis serta saung pendidikan sebagai tempat anak-anak belajar pengolahan air dan cara membuat kompos.

Untuk menyukseskan program pengembangan ekowisata di sekitar DAS, pemerintah turut menggandeng beberapa perusahaan multinasional yang juga memiliki komitmen di bidang lingkungan. (Puput Mutiara/J-4)