Begini Kesaksian Warga soal Ledakan Robohkan Bangunan Tiga Lantai PHD

FITRI, 38, bersusah payah mengeluarkan pendingin es krim dari dalam toko miliknya di Jalan Hankam, Pondok Gede, Bekasi. Setelah itu, dia pun mengeluarkan berbagai barang dagangan lainnya karena tokonya setengah hancur akibat ledakan dari rumah makan cepat saji Pizza Hut Delivery (PHD) yang tidak jauh dari tempat usahanya, pada Minggu (23/10) pukul 07.23 WIB.

Ledakan itu diduga berasal dari tabung gas 50 kg yang bocor dan meluluhlantakkan tiga lantai bangunan PHD. Alhasil, rumah yang berada tepat di belakang, depan, dan minmarket Alfamidi di sisi kiri PHD ikut hancur dengan tingkat kerusakan yang bervariasi.

Delapan ruko yang ada di samping toko milik Fitri juga terkena dampak ledakan.

"Kira-kira rugi Rp100 juta lah. Karena toko saya saja sampai jebol tembok dan atapnya. Dagangan saya juga ada yang tidak bisa dijual. Tapi, toko yang di samping saya tidak terlalu parah," ujar Fitri.

Berdasarkan penelusuran Media Indonesia kepada beberapa saksi di tempat kejadian, efek dari ledakan itu terbilang luar biasa. Bunyi ledakan terdengar sampai 1 kilometer dan dentumannya membuat pecah kaca-kaca gedung yang berjarak 150 meter dari bangunan PHD. Kemudian pecahan temboknya terpental hingga 50 meter.

Bahkan ada yang sampai mengenai kepala seorang anak berusia 14 tahun hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Awalnya anak itu dibawa ke rumah sakit di dekat tempat kejadian perkara, tapi dimintai uang muka Rp60 juta. Keluarganya tidak sanggup, jadi lah dibawa ke RS Polri," kata Kepala Polsek Pondok Gede Komisaris Sukadi.

Sementara korban lainnya yang berjumlah lima orang yang salah satunya ialah karyawan Alfamidi hanya menderita luka ringan.

Sukadi mengatakan, tidak ada karyawan PHD yang menjadi korban karena restoran cepat saji itu baru akan melayani konsumen mulai pukul 10.00 WIB.

Ditemui di lokasi kejadian, General Manager PT Sarimelati Kencana Andias Chandra mengatakan, pihaknya memastikan bakal menanggung seluruh biaya pengobatan para korban. Bagi yang rumah atau tokonya rusak akan disediakan tempat sementara sembari dilakukan renovasi.

"Kerugian belum kami hitung," ucapnya.

Kabid Balistik, Metalurgi, Forensik, Pusat Laboratorium Forensik Badan Reserse Kriminal Polri, Kombes Ulung Kanjaya, mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu dua hari untuk menganalisis sumber ledakan. Namun, dugaannya memang disebabkan kebocoran dari tabung gas. (OL-4)