Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan penyebab Aliran Banjir Kanal Timur (BKT) Pintu air Weir 3, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang sempat dipenuhi busa. Asep mengatakan busa yang menganggu para atlet dayung Jakarta latihan itu berasal dari usaha jasa cuci baju alias laundry.
Menurutnya, busa berasal dari deterjen yang dibuang para pengelola usaha laundry kemudian mengalir deras menabrak cekungan saluran air hingga menghasilkan busa.
"Jadi memang itu kan sifatnya memang turbulance dan karena memang dari deterjen, kemudian terbawa arus," ujar Asep di Rorotan, Jakarta Utara, Senin (13/5).
Lebih lanjut, Asep meminta para pengelola usaha laundry agar tidak asal buang limbah deterjen ke saluran air. Perlu ada pengelolaan agar mengurangi reduksi deterjen sebelum dibuang.
"Terutama para pengelola-pengelola laundry ataupun dari saluran-saluran warga terhadap buangan juga kita imbau untuk semaksimal mungkin tidak membuangnya ke saluran terbuka," jelasnya.
Asep pun menyarankan salah satu upaya pengolahan limbah adalah dengan menggunakan batu krikil.
Baca juga : Memprihatinkan! Atlet Dayung Berlatih di Tengah Busa BKT
"Jadi ada pengolahan sederhana itu menggunakan krikil-krikil itu ada metodenya sendiri dan itu diharapkan memang bisa mereduksi dari pada dibuang langsung ke badan air," katanya.
Asep meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PPKUMKM) DKI akan melakukan penyuluhan mengenai kewajiban pengolahan limbah kepada para pengelola industri yang membuang deterjen.
"Jadi kami juga bersinergi terus untuk juga mulai mengimbau industri-industrinya untuk dapat melakukan pengolahan limbahnya," pungkas Asep.
Baca juga : Bridgestone Perkecil Label untuk Kurangi Sampah Plastik
Sebelumnya, aliran Banjir Kanal Timur di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, tepatnya di Pintu air Weir 3 dipenuhi Busa Limbah pada Selasa (7/5) kemarin. Hal ini mengganggu berbagai aktivitas di lokasi, termasuk latihan para atlet dayung.
Ditanya soal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak mau bicara banyak. Ia menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI untuk membereskannya.
"Ya itu nanti biar dinas (yang menangani)," singkat Heru saat ditanya di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Kamis (8/5).
Baca juga : Citarum: UMB Dampingi Pengolahan Limbah Domestik
Wakil Ketua Umum 2 Pengurus PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) DKI Jakarta, Farok Togolobe, mengakui sejumlah atlet dayung terganggu karena busa tersebut. Padahal, mereka sedang berlatih dalam rangka menyambut PON di Aceh-Sumatera Utara.
"Terganggu. Tapi untungnya areanya tidak terlalu luas. Kurang lebih 500 meter. Area latihan kami ke laut aman 10 kilometer," kata Farok.
Sebenarnya, kemunculan busa ini bukan sekali saja terjadi. Namun, selama ini tak begitu mengganggu para atlet dalam berlatih.
"Di sini lumayan aman, jalurnya juga jauh dari ombak dan angin. Hanya saja kendalanya banjir dan sampah," jelas Farok.
Karena kotornya air, maka perahu jadi harus rutin dicuci agar tidak mudah berkarat.
"Perahu langsung dicuci menggunakan sabun agar tidak rusak dan karat, karena ini juga airnya mengandung laut dan garam," pungkasnya.
(Z-9)
Aliran Banjir Kanal Timur, Marunda, Jakarta Utara mengkawatirkan dengan aliran sungai yang berbusa. Namun, yang lebih memprihatinkan adalah bahwa sejumlah atlet dayung sedang berlatih
Selama tiga bulan, berbekal ilmu dari Youtube dan jurnal, ia melakukan riset untuk membuat kulit menggunakan bakteri sisa fermentasi kombukha.
Pemilik kebun kopi yakin produksi kopi akan baik jika lingkungan pun terjaga dan tak tercemar oleh limbah.
Pengunjung kapal juga dapat melihat contoh dan sampel objek daur ulang yang diperoleh melalui penggunaan mesin berteknologi rendah oleh Plastic Odyssey.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
KEJAHATAN lingkungan berupa pencemaran air tanah dan sungai yang diduga oleh limbah industri dan masyarakat di wilayah Bekasi Raya yaitu Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi terus terjadi.
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta diminta memanfaatkan aplikasi Jakarta Kini (JAKI) untuk menyosialisasikan Perda agar mudah terjangkau masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved