Pengamat: Strategi Pencalonan Last Minute hanya Untungkan Ahok

PENGAMAT komunikasi politik Universitas Paramadina yang juga founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, menegaskan, strategi pencalonan last minute atau menit-menit akhir waktu pendaftaran yang dilakukan banyak partai hanya menguntungkan calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Pasalnya, masyarakat akan sulit memahami calon tandingan Ahok, selain strategi tersebut juga akan mengamankan elektabilitas Ahok.

"Hampir semua parpol memasang strategi meniru PDI Perjuangan di Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu yang menetapkan calon di ujung waktu diharapkan dapat mempersulit strategi lawan dalam menghadapi pasangan usungan parpol tersebut. Selain itu, faktor tingginya kepuasan publik dan elektabilitas petahana (Ahok) merupakan faktor lain yang membuat parpol menimbang dalam waktu mendeklarasikan pasangan," paparnya kepada Media Indonesia, Selasa (13/9).

Ia menjelaskan dalam iklim demokrasi partai politik patutnya memberikan pengenalan calonnya kepada masyarakat secara holistik dengan waktu yang lama. Hal itu supaya masyarakat mampu menilai calon mana yang sesuai dengan kehendaknya.

"Idealnya, elektabilitas dimulai dari jauh hari, sehingga pemegang suara dapat menilai keunggulan si calon. Tapi resikonya juga besar, si calon tidak boleh terpeleset karena dapat langsung menjatuhkan elektabilitas. Oleh karena itu perhitungan matang menjadi penting," jelasnya.

Melihat strategi politik yang cair dalam perebutan kursi DKI Jakarta untuk 2017 ini, akan menimbulkan banyak pasangan calon. Itu meliputi koalisi Partai NasDem, Hanura, dan Golkar, kemudian Gerindra dengan PKS, Demokrat bersama PAN, dan PDIP, sisa PKB dan PPP.

"Bila ingin kejutan, cukup 2 paslon," tukasnya. (OL-5)