PDIP tidak akan Tegur Kader yang Membelot

KABAR dukungan PDI Perjuangan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama mendapatkan perlawanan. Perlawanan itu datang dari DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan perbedaan pendapat adalah hal lumrah. Hasto juga mengaku tidak berencana menegur kader dan anggota partai yang ada di Jakarta.

"Kita ngurus rakyat, enggak usah ada tegur-teguran," kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Kamis (18/8).

Namun, Hasto mengaku telah menghubungi salah satu kader yang bersuara soal perlawanan kepada Ahok, yakni Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono.

"Saya sudah hubungin Pak Gembong dan saya suruh cooling down dulu," jelas Hasto.

Hasto menegaskan, tidak ada perpecahan di dalam tubuh partai banteng bermoncong putih itu. Ia pastikan PDI Perjuangan solid.

"Kita solid. Dari hasil survei yang ada kan PDI Perjuangan sebagai partai yang mendapatkan apresiasi dari rakyat," klaim Hasto.

Hasto menambahkan perbedaan pendapat antara pusat dan daerah sudah biasa terjadi. Waktu Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2012 pun hal serupa pernah terjadi. Namun pada akhirnya partai tetap memiliki satu suara.

"Dulu juga sama, saat itu ada yang beri dukungan pada Pak Foke, ada yang berikan dukungan pada Pak Jokowi. Tapi, ketika keputusan diambil, semua satu tekad untuk menjaga marwah pemilu dengan bekerja keras untuk mendapat dukungan rakyat," pungkas Hasto. (MTVN/OL-3)