Pengemudi Gojek Demo soal Kebijakan Bonus

RATUSAN pengemudi Gojek melakukan demo di Kantor Pusat Gojek di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Mereka menuntut dihapusnya kebijakan mengenai bonus yang dihitung berdasarkan performa.

"Ada kebijakan baru sejak Sabtu (13/8), semua bonus dihitung berdasarkan performa (pemberian bintang di aplikasi Gojek oleh pelanggan), bukan hanya jumlah pelanggan yang ditarik," ujar salah seorang pengemudi Gojek, Muhammad Safei, 41, saat ditemui, Senin (15/8).

Melalui perhitungan bonus, jika penilaian performa tidak mencapai nilai 30%, jumlah poin yang didapat pengemudi bisa dikurangi 10 poin. Adapun 10 poin akan bernilai Rp20 ribu.

"Kan kalau mau dapat bonus, minimal 10 poin harus dikumpulkan. Sekarang jadi lebih susah," tambahnya.

Lima orang perwakilan pengemudi pun sempat menemui pihak manajemen Gojek untuk menyampaikan tuntutan mereka. "Sudah kami sampaikan aspirasi kami, peforma jangan dikaitkan dengan bonus," tutur salah seorang perwakilan pengemudi, Jamal Syarif, 46.

Menurut dia, bonus kerap kali digunakan oleh para pengemudi untuk membeli bensin dan oli. Sehingga ketika bonus berkurang, para pengemudi mau tidak mau menyisihkan keuntungan mereka untuk membeli bahan bakar.

"Selama ini kita nggak pernah minta (uang bensin) ke kantor. Ini akan digodok dengan pimpinan," jelasnya.

Sementara itu, pihak manajemen Gojek hingga kini belum bisa dimintai konfirmasi. Hanya saja, saat situasi demo mulai memanas, Vice President Operations Gojek, Tadeus Nugraha, sempat menemui para pengemudi. "Aspirasinya sudah didengar, ini pimpinan sedang rapat," tegasnya. (OL-5)