Sandiaga: Saya Tidak Mau Ribut

BAKAL calon gubernur dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengajak calon rivalnya dalam memperebutkan kursi orang nomor 1 di Ibu Kota, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok( untuk mengusung demokrasi damai selama masa Pilkada.

Hal tersebut diungkapkannya langsung kepada Basuki yang akrab disapa Ahok ketika datang ke Balai Kota, Jumat (12/8).

"Saya bilang ke sini saya bukan mau ribut tapi mau demokrasi damai. Tapi Pak Ahok sudah terlanjur tak senang karena masih banyak oknum partai politik yang mengemukakan isu SARA," kata Sandi, Jumat (12/8).

Sandi melanjutkan, dirinya mengakui masih cukup banyak oknum parpol yang mengedepankan isu primordialisme. Namun, ia meyakinkan bahwa Ahok harus segera meninggalkan isu tersebut dalam Pilkada dan maju dengan mengusung ide solutif bagi Ibu Kota.

"Isu seperti itu kan sudah seharusnya kita tinggalkan. Saya sendiri lebih memajukan gagasan saya terkait ekonomi ya karena memang bidang saya. Karena itu saya bilang kepada beliau itu hanya beberapa oknum saja," tukasnya.

Ditemui terpisah, Ahok pun menyambut baik ajakan demokrasi damai dan santun yang diutarakan Sandi. Namun, ia menekankan agar Sandi bisa menjaga apa yang dikemukakannya.

"Saya bukan khawatir atas isu itu. Tapi mau dibawa kemana negara ini kalau masih pakai isu seperti itu. Saya bilang ke dia, orang kamu masih banyak lho yang bawa isu itu," kata Ahok.

Tak hanya membawa isu SARA, oknum pendukung Sandiaga Uno juga dinilai Ahok telah memprovokasi warga yang tinggal di bantaran kali serta jalur hijau lainnya untuk menolak direlokasi.

"Seperti penertiban, itu kan program pemerintah, bukan saya saja. Tapi lihat orang Gerindra kemarin malah dirikan tenda dan kasih sembako ke orang Pasar Ikan. Saya bilang biarin aja, nanti juga berhenti sendiri. Ternyata benar berhenti dan malah orang Pasar Ikan yang kirim surat untuk segera bangun sheet pile," ujarnya. (OL-2)