Ahok Mengaku Belajar Banyak dari Risma

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membantah dirinya menyepelekan wilayah Kota Surabaya. Hal tersebut dikatakannya usai mencuatnya berita yang memuat dirinya membandingkan Surabaya dengan Kota Administrasi Jakarta Selatan.

""Jadi bukan saya mau mengecilkan Ibu Risma (Tri Risma Walikota Surabaya). Apalagi mau menyakiti orang Surabaya. Maksud saya jangan ngomporin orang Surabaya dong," ujarnya di Balai Kota, Jumat (12/8).

Mantan bupati Belitung Timur itu hanya mengumpamakan semakin banyak kepala daerah yang maju maka akan semakin terbuka kesempatan untuk berdialog dan belajar dari keberhasilan program satu sama lain.

"Kan saya udah bilang saya seneng sekali kalau semua kepala daerah yang berhasil, terus nyalon gubernur. Supaya waktu nyalon gubernur itu terjadilah dialog kinerja, bukan sara gitu lho," paparnya.

Ahok pun menyebut dirinya belajar banyak dari Kota Surabaya termasuk pengelolaan trotoar dan e-budgeting. E-budgeting yang saat ini digunakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyusun anggaran merupakan adaptasi dari sistem e-budgeting yang digagas pertama kali oleh mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono.

"Misalnya di semua forum resmi, beliau juga bilang Jakarta kayak nggak ada pemerintah nih. Jelek gitu. Trotoarnya jelek. Saya malahan langsung instruksikan orang saya, eh kamu belajar dong ke Surabaya. Sama e-budgeting. Orang bilang, Surabaya hebat banget. Dari zamannya Pak Bambang. Dulu kan Pak Bambang sering datang, saya wagub. Pak Bambang bilang, dia yang bikin nih. E-budgeting segala macem di Surabaya. Langsung saya bilang, siapa yang bikin? Kirim ke sini dong. Aku belajar," tegasnya.(X-11)