Pengerjaan 12 SD Mangkrak

PEMBANGUNAN 12 sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Depok, Jawa Barat, terbengkalai karena ditinggalkan kontraktor yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan.

Menurut rencana, pembangunan sekolah-sekolah yang terbengkalai itu akan dilanjutkan dengan alokasi dana dari biaya tak terduga (BTT) sehingga pembangunan dipastikan selesai tahun ini. “(Pekerjaan lanjutannya) menunggu tanda tangan wali kota dulu. Kalau sudah ada peraturan wali kota, baru dilelang,” kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana TK, SD, SMP Dinas Pendidikan Kota Depok Wahyu Hidayat, kemarin.

Salah satu sekolah yang hingga kini terbengkalai karena kontraktor tidak mampu menyelesaikan pekerjaan ialah SDN Curug 2 di Jalan Gas Alam, Kecamatan Cimanggis. Akibat ketidakmampuan kontraktor,proyek rehabilitasi lima ruang kelas itu di-cut off. “Dia (kontraktor) tidak bisa menyelesaikan sesuai target. Jadi di-cut off,” ujarnya.

Proyek bernilai Rp800 juta hingga Rp900 juta itu mulai digarap awal November dan ditargetkan selesai 20 Desember 2015. Namun, setelah melampaui waktu yang ditetapkan, bangunan tidak kunjung selesai.

SDN Curug 2 berada di dekat Tol Cijago, tepatnya di kompleks Pertamina. Walau pembangunan mangkrak, siswa tetap belajar di gedung itu dengan kondisi seadanya.

Selain mangkrak, 12 bangunan sekolah di kota itu dikerjakan asal-asalan. Menurut Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, selain SDN Curug 2, di antaranya ada SDN Cimpeaun 1 dan SDN Tapos 5 di Kecamatan Tapos; SDN Mekar Jaya 26, Kecamatan Sukma Jaya; SDN Depok 3, Kecamatan Pancoran Mas; dan SDN Pondok Cina 01, Kecamatan Beji.

Agar peristiwa tidak terulang dan dikerjakan tambal sulam, ujarnya, ia tidak akan terburu-buru melakukan proses pembangunan. Kelanjutan pembangunan akan terlebih dahulu dikaji, dianalisis, dan diukur kekuataannya kendati bakal memakan biaya lebih banyak. “Saya ingin pembangunan gedung sekolah berkualitas. Karena itu, saya tidak ingin tambal sulam. Nanti roboh lagi,” kata dia.

Sementara itu, pembangunan gedung SDN Kalibaru 6, Cilodong, yang dijadwalkan mulai dikerjakan tahun ini dipastikan batal karena anggaran terbatas. Menurut Pradi, pihaknya masih mengkaji kembali rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan SDN itu.

Ketua Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Kota Depok Bambang Bastari mengatakan pembangunan gedung SDN yang terbengkalai harus segera dilanjutkan agar ribuan murid sekolah itu bisa belajar lebih nyaman. Apalagi, pembangunan rata-rata telah mangkrak hampir satu tahun. (KG/J-2)