Ahok Sebut Djarot tidak Bisa Jadi Plt Gubernur

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menerangkan bahwa Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat tidak bisa menggantikan dirinya menjadi pelaksana tugas (Plt) gubernur. Hal itu dia katakan menyusul dirinya yang enggan mengambil cuti kampanye.

"Kalau misalnya saya enggak jadi gubernur, Pak Djarot enggak bisa naik lho karena masalah Perppu kemarin," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (3/8).

Adapun Peraturan Presiden Pengganti Undang Undang (Perppu) yang dimaksud oleh Ahok adalah Perppu nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota. Peraturan tersebut merupakan dasar Ahok menunjuk Djarot menjadi wakilnya.

"Jadi Pak Djarot tuh bukan satu paket dengan saya lho. Saya tunjuk gara-gara Perppu satu tahun itu. Jadi beda," ucap Ahok.

Kondisi itu, lanjut dia, berbeda saat Presiden Joko Widodo mengajukan cuti kampanye waktu mengikuti Pemilihan Presiden 2014. Saat itu, Ahok langsung naik menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur karena sepaket dipilih rakyat bersama Jokowi.

"Nah, kalau sekarang posisinya beda. Gubernur akan ditunjuk langsung oleh Kementerian Dalam Negeri kalau saya cuti," terang Ahok.

Diketahui Ahok sedang mengusahakan agar tidak mengambil cuti pada masa kampanye. Dia sedang mengajukan uji materi kepada Mahkamah Konstitusi (MK) soal Undang Undang nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada. Alasannya, Ahok ingin mengamankan APBD 2017.

"Sudah saya tanda tangan suratnya dan dikirim. Kita tunggu putusannya nanti seperti apa," kata Ahok, Selasa (2/8). (MTVN/OL-3)