Taksi Online Dikandangin Karena tidak Uji Kir

GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sesuai dengan kesepakatan awal taksi online harus mengikuti kir di pengujian kendaraan bermotor (PKB). Namun, saat ini banyak kendaraan yang tidak mau melakukan pengujian sehingga petugas mengandangkan beberapa kendaraan.

"Kan sudah sesuai kesepakatan harus ada kir lolos uji kelayakan. Kalau nggak salah begitu isi kesepakatannya," kata Ahok sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/8).

Ahok mengatakan, kendaraan yang dikandangin karena tidak melakukan kir di PKB. Padahal itu mutlak setiap kendaraan bermotor ini merupakan salah satu syarat untuk angkutan umum.

"Jadi musti kir saja. Sebagian tidak mau kir katanya," kritik Ahok.

Selain kir, syarat lainnya bagi taksi online yakni surat izin mengemudi (SIM) bagi pengendara serta kepemilikan surat tanda nomor kendaraan. Kewajiban ini merupakan harga mati bagi angkutan umum berbasis aplikasi online seperti UberTaxi, GrabCar, dan Go Car yang ingin melanjutkan bisnis mereka di Indonesia.

Jika salah satu syarat tidak terpenuhi maka kendaraan bisa dikandangkan. Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta mengandangkan sedikitnya 11 taksi online, karena tidak melakukan pengujian kendaraan bermotor.

Sejumlah kendaraan aplikasi online itu ditindak di sejumlah lokasi seperti Mal Kelapa Gading, Mall of Indonesia, Cempaka Mas dan Arion.

Dari data Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI dari sebanyak 5.003 unit kendaraan aplikasi online baru sebanyak1.521 unit saja yang sudah mengikuti proses pengujian kendaraan bermotor. (X-11)