Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Kasus Covid-19 di DKI Kembali Naik, Kasus XBB Capai 5 Kasus

Putri Anisa Yuliani
31/10/2022 22:09
Kasus Covid-19 di DKI Kembali Naik, Kasus XBB Capai 5 Kasus
Ilustrasi.(MI/Barry Fathahilah.)

KASUS covid-19 di Jakarta kembali meningkat. Dari pantauan Media Indonesia di situs corona.jakarta.go.id kasus terlihat meningkat sejak 25 Oktober. Pada periode 20-24 Oktober terdapat total penambahan kasus baru sebanyak 3.594 kasus atau rata-rata mencapai 718 kasus bertambah tiap harinya.

Angka ini naik pada periode 25-29 Oktober menjadi 5.257 kasus atau rata-rata bertambah 1.051 kasus per hari. Sekretaris Perkumpulan Dokter Alumni SMAN 8 Jakarta Ngabila Salama yang juga Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan, kenaikan kasus baru covid-19 di Jakarta mengerek naik tingkat positif covid-19 di Jakarta menjadi 4% atau mendekati batas ideal tingkat positif yang ditetapkan WHO sebesar 5%.

Baca juga: Polisi Minta Napi Kabur dari Lapas Cipinang Serahkan Diri

"Kasus positif naik 38% dari minggu sebelumnya. Kematian naik 56% dari minggu sebelumnya, CFR (case fatality rate) pun naik menjadi 0,21% menandakan 'missing cases' di lapangan tinggi. CFR sama seperti pertengahan Juli 2022 saat puncak kematian omicron BA.2. CFR akan baik jika dapat ditekan kurang dari 0,1% atau maksimal 1 kematian per 1000 kasus positif," kata Ngabila saat dikonfirmasi, Senin (31/10). 

Sementara itu, kasus varian baru XBB di Jakarta telah ditemukan sebanyak 5 kasus dan naik proporsi genomiknya dari 1,4% menjadi 7% alam waktu 1 minggu. Untuk kasus subvarian BA.2.7.5 sudah ditemukan 17 kasus. 

"Varian XBB menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara dunia. Ada tren kenaikan kasus pada balita dan anak 6-18 tahun tetapi proporsi kasus positif pada anak tidak naik," sambungnya.

Ngabila menuturkan, upaya yang perlu dilakukan guna menekan penyebaran kasus covid-19 serta tingkat kematian pasien covid-19 yakni penelusuran genomik atau 'whole genomic sequencing' (WGS) yang harus ditingkatkan terutama kasus berat dan meninggal di RS. WGS juga diminta dilakukan secara acak terhadap kasus positif yang ada di tengah masyarakat. 

Masyarakat juga masih terus diimbau agar tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan. 

"Cegah sakit dengan memakai masker, memenjaga ventilasi, menjaga imunitas baik dengan pola hidup sehat setiap hari, istirahat cukup, kelola stress," kata Ngabila. 

"Cegah keparahan, meninggal, dan longcovid dengan vaksinasi. Penyakit airborne, droplet, dan menular lainnya tidak hanya covid-19 tapi banyak yang harus dicegah: influenza, campak, rubella, difteri, TBC, flu singapur, DBD, leptospirosis, diare, hepatitis, dan lain-lain. Kasus meninggal semua dengan komorbid berat dan usia di atas 40 th. Deteksi dini dan kontrol komorbid penyakit kronis sangat penting untuk mencegah kematian," terangnya. 

Kondisi pancaroba dan cuaca yang kurang baik akhir-akhir ini membuat kondisi imunitas manusia terganggu dan memudahkan semua kuman untuk masuk ke dalam tubuh. Untuk meningkatkan imunitas dianjurkan pola hidup sehat dilakukan, sebaiknya juga vaksinasi influenzae mandiri terutama untuk anak, lansia, tenaga kesehatan. 

"Kami sarankan untuk booster dosis ke-4 pada lansia sesudah 3 bulan dari dosis ke-3 dan pada usia 40-59 tahun sesudah 6 bulan dari dosis ke-3," tuturnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya