Urus Surat Tanah sembari Ngabuburit

KANTOR Pertanahan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, cukup jeli dalam mencari terobosan guna melayani kepentingan warga. Salah satu terobosan yang ada saat ini ialah layanan jemput bola Ngabuburit Service.

Ya, selama satu bulan ini, Kantor Pertanahan setempat membuka layanan Ngabuburit Service ke beberapa desa yang jaraknya jauh dari kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi yang berada di kawasan Lippo Cikarang, Cikarang Selatan. Pelayanan tersebut sengaja dibuka menjelang berbuka puasa, mulai pukul 16.00 WIB hingga tengah malam.

Fasad, 39, warga Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi benar-benar tak mau melewatkan kesempatan itu. Tepat pukul 16.00 WIB, ia sudah berdiri di mobil putih yang terparkir di Musala Baitullah yang ada di dekat rumahnya.

"Sudah delapan tahun keluarga saya menempati rumah, tapi belum punya sertifikat hak milik (SHM). Tentu saja saya enggak mau kelewatan kesempatan ini," ujarnya.

Bukan tanpa alasan ia begitu bersemangat dengan layanan jemput bola itu.

Jika ingin mengurus ke Kantor Pertanahan di Lippo Cikarang, ia harus menempuh perjalanan dengan menggunakan sepeda motor selama dua jam. Belum lagi di kantor tersebut ia harus antre bersama ratusan pemohon lainnya yang berasal dari seluruh wilayah Kabupaten Bekasi.

Sebagai seorang pegawai yang bekerja di daearah Gondangdia, Jakarta Pusat, ia tak memiliki cukup waktu di hari kerja untuk mengurusi hal tersebut. Ditambah lagi, istrinya pun seorang wanita karier.

"Jadi dengan adanya layanan ini tentunya saya amat terbantu. Begitu saya pulang kantor, saya bisa mengurus sertifikat tanah," jelas dia.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi, Dirwan Dachri, mengatakan pelayanan Ngabuburit Service merupakan bentuk lain dari pelayanan malam One Day Service yang sudah dilaksanakan sejak tiga tahun lalu.

"Program ini dinamakan Ngabuburit Service karena pengadaannya dilakukan menjelang waktu berbuka puasa. Begitu sertifikatnya selesai, warga bisa langsung menjalankan salat tarawih bersama," jelas Dirwan.

Ia menjelaskan ada delapan desa yang mendapatkan layanan Ngabuburit Service itu. "Kami belum bisa menargetkan banyak sebab SDM kami masih terbatas," jelas dia.

Meski demikian, Dirwan mengaku bakal membuka layanan tersebut dari satu desa ke desa lain dengan optimal agar warga di Kabupaten Bekasi semakin sadar betapa pentingnya sebuah sertifikat tanah.

Berdasarkan data Kantor Pertanahan, masih ada sekitar 100 ribu lahan yang belum bersertifikat. (J-1)