120 Portal Manual Tambahan Segera Dipasang

DIREKTUR Utama PT Trans Jakarta Budi Kaliwono mengatakan pihaknya akan menambah portal manual dan menutup beberapa jalur yang terkena putaran U.

Langkah itu dilakukan untuk memperkuat pelaksanaan sterilisasi jalur Trans-Jakarta.

"Kami akan bangun portal tambahan. Ada 120 portal yang sedang dibuat. Sementara model manual untuk menutup di ujung-ujung (jalur)," ujarnya di Balai Kota, kemarin.

Penutupan jalur yang terkena putaran U, jelas dia, agar perjalanan bus tidak terhambat para pengendara yang menerobos jalur Trans-Jakarta.

"Sehingga tidak ada lagi putaran yang jaraknya pendek," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah menilai langkah pembersihan jalur Trans-Jakarta akan lebih efektif kalau ada palang otomatis.

"Akan lebih efektif kalau ada gate otomatis buka tutup. Jadi, lebih efisien. Hal ini masih kami kaji bersama pihak Trans-Jakarta," jelasnya.

Dalam pengetatan sterilisasi jalur Trans-Jakarta yang dimulai kemarin, sosialisasi sanksi denda Rp500 ribu bagi pengendara yang nekat masuk jalur khusus itu cukup memberi pengaruh.

Syarif, 40, salah satu pengendara mobil pribadi memilih pasrah terkurung di tengah kemacetan.

"Aduh mendingan berjubel di sini. Daripada harus bayar denda gede," ujarnya saat ditemui di Jalan Gunung Sahari Raya.

Pengendara mobil lainnya, Agus, 38, mengatakan kemacetan sudah menjadi konsekuensi saat memilih membawa kendaraan pribadi.

Ia saban hari harus melintas di Jalan Sudirman untuk menuju ke kantornya.

"Kalau kita bawa kendaraan pribadi ya harus siap capek kena macet. Di Jakarta memang sudah sesak," ujarnya.

Meski demikian, Agus masih belum berminat untuk beralih ke transportasi umum.

Hal itu dikarenakan belum seluruh jalur bus terintegrasi dengan lingkungan dan memiliki kelengkapan seperti yang diperlukan masyarakat.

"Mending tetap naik kendaraan pribadi. Kalau mau naik Trans-Jakarta, dari rumah harus naik ojek dulu," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bakal membiarkan kendaraan pribadi terkena macet di jalanan.

Dengan pengetatan sterilisasi jalur Trans-Jakarta, diharapkan warga yang terkena macet akan kapok dan beralih menggunakan bus Trans-Jakarta yang jalurnya sudah steril.