PDI Perjuangan dan Ahok Disebut Masih Saling Membutukan

HUBUNGAN calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan PDI Perjuangan belakangan turun lantaran masing-masing mepertahankan ego mereka. PDI Perjuangan tidak kunjung memilih bakal calon, sementara Ahok mantap mencalonkan diri melalui jalur independen.

Pengamat Politik Lembaga Riset Populi Centre Usep S Ahyar menuturkan kedua pihak sebenarnya masih saling membutuhkan.

Hubungan Ahok, sapaan akrab Basuki, dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sokarnoputri masih baik. Megawati masih memungkinkan memberikan dukungannya kepada Ahok. Sementara Ahok pun sebenarnya masih membutuhkan dukungan partai sekuat PDI Perjuangan.

Menurut Usep, sejak awal PDI Perjuangan mengharapkan Ahok kembali berpasangan dengan kader PDI Perjuangan Djarot Saeful Hidayat. Akan tetapi terjadi hal-hal yang kurang secara hubungan partai dan calon sehingga Ahok mengambil langkah untuk maju melalui independen.

Meski demikian, kata Usep, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Ahok masih menjadi orang yang dipertimbangkan untuk didukung, mengingat belum ada kader yang bisa menyaingi popularitas Ahok dari kader-kader PDI Perjuangan.

"Ini masih progres. Ahok salah satu yang dipertimbangkan, PDI Perjungan selama ini melihat elektabilitas kadernya belum ada yang menyaingi Ahok. Ada yang digadang-gadang dianggap menyaingi Ahok seperti Risma ternyata menolak," kata Usep, Jumat (10/6)

Menurut Usep, sinyal Ahok berpaling dari jalur independen dan merapat ke PDI Perjuangan masih memungkinkan. Ia menganggap, Ahok bisa saja memanfaatkan magnet politik ini untuk strategi cadangan bilamana rencana awal ternyata terganjal.

"Saya amati sinyal itu ada dan Ahok memberikan sinyal positif itu. Apalagi ada Undang-Undang Pilkada yang mempersulit calon independen. Ahok ada kemungkinan agak kesulitan untuk terus maju, dalam konteks ini karena ada pengetatan soal itu. Semuanya masih mungkin," tuturnya.

PDI Perjuangan berkepentingan memunculkan calon terbaik yang berpotensi menang dalam artian berkualitas dan dapat dipercaya masyarakat. Ahok pun bisa mengambil keuntungan dari kekuatan politik PDI Perjuangan tersebut.

"Ahok masih mungkin ikut PDI Perjuangan, paling tidak sebagai lapis kedua berjaga-jaga. Seorang calon seperti Ahok pasti membutuhkan Parpol. Kalau kesepakatannya meringankan justru akan memperkuat pemerintahan ke depan jika Ahok didukung Parpol sejak awal. Kalaupun menang jalur independen, tetap Ahok harus mendapat dukungan Parpol juga nantinya," ucapnya. (MTVN/OL-3)