Farhat, Sandiaga, Lulung, dan Yusril Ikut Seleksi Bacagub PDIP

SEJUMLAH tokoh ambil bagian dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta dari PDI Perjuangan dengan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Salah satunya adalah pengacara Farhat Abbas.

"Tadi dia datang lebih awal," kata salah seorang resepsionis di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/5).

Setelah Farhat, tokoh lain yang hadir adalah Muhamad Idrus, bakal calon gubernur dari PKS yang ikut mendaftar.

Kemudian disusul Sandiaga Uno, bakal calon gubernur dari Gerindra. Sandi mengaku tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi seleksi lanjutan ini.

"Tapi, saya juga baca banyak. Deg-degan juga, ikut ujian. Mudah-mudahan lancar," ucap dia.

Abraham Lunggana alias Haji Lulung juga tiba di lokasi. Lulung tidak mengetahui akan ditanyakan apa oleh panitia seleksi dari PDI Perjuangan.

"Saya belum tahu apa yang mau ditanya. Pada prinsipnya, kita sudah siap. Karena saya punya pengalaman 7 (tujuh) tahun di pemerintahan, biasa bicara anggaran, pengelolaan pemerintahan," kata politikus PPP ini.

Lulung juga sempat sudah melapor kepada Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz. Sebab, Lulung bersikukuh Djan Faridz adalah ketua umum yang sah berdasarkan putusan Mahkamah Agung.

Yusril Ihza Mahendra yang tiba agak belakangan mengaku santai dengan seleksi ini. Sebab, dia juga pernah menjadi panitia yang menyeleksi bakal calon presiden RI.

"Ada pertanyaan saya jawab. Saya enggak tahu apa yang mau ditanyakan. Enggak bisa jawab, saya bilang enggak bisa jawab. Kita ikuti saja mekanismenya. Setiap parpol memiliki mekanisme. Dan semua pada akhirnya yang menentukan ibu Megawati (Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan). Mudah-mudahan saya bisa," beber Yusril.

PDI Perjuangan membuka pendaftaran bagi siapa saja yang mau menjadi calon gubernur. Sebanyak 32 tokoh ikut mendaftar. PDI Perjuangan membuka dua pintu untuk menetapkan calon gubernur. Yaitu, pintu pendaftaran dan pintu penugasan khusus bagi kader saja.