Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Asosiasi Ojek Online Dukung PPKM Mikro

RO/Micom
26/6/2021 09:00
Asosiasi Ojek Online Dukung PPKM Mikro
Ilustrasi(Antara)

ASOSIASI pengemudi ojek online Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia mendukung langkah pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Langkah itu dinilai baik untuk menekan penularan covid-19.

Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, langkah penerapan PPKM mikro dinilai lebih baik ketimbang lockdown. Para pengemudi ojek online kata Igun masih diperbolehkan melakukan aktivitasnya secara normal.

"Selagi langkah-langkah yang ditempuh tidak membatasi ruang gerak ojek online kami mendukung," kata Igun.

Igun mengakui, saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total awal 2020, pendapatan para pengemudi ojek online turun drastis. Saat itu, pengemudi tidak boleh mengangkut penumpang.  

Oleh karena itu ia berharap tidak ada penutupan akses bagi ojek online untuk antar jemput penumpang, barang, hingga pemesanan makanan selama PPKM berlangsung.

"Waktu PSBB total pendapatan turun 80-90 persen," ujar Igun.

Menurut Igun, para ojek online berpartisipasi menjalankan roda perekonomian masyarakat. Serta membatu masyakarat yang sedang menjalankan pekerjaan.

Igun mencontohkan seperti pegawai yang sedang bekerja dari rumah dan pembatasan-pembatasan dari berbagai sektor.

"Sehingga mereka bisa menjalankan bisnisnya dari rumah dengan memanfaatkan ojek online," kata Igun.

Pemerintah memilih untuk tidak mengambil langkah lockdown dalam menghadapi lonjakan kasus covid-19 yang terjadi beberapa waktu terakhir. Saat ini, pemerintah memilih opsi memperketat kebijakan PPKM Mikro.
 
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, momentum pemulihan ekonomi sebetulnya sudah terlihat. Namun, karena ada kenaikan kasus covid-19, pemerintah kembali mengambil langkah tegas.
 
"Ini momentum perlu dijaga, tapi pengendalian covid sangat penting sebab itu necessary condition untuk kita bisa pulih. Enggak akan kita bisa pulih tanpa penanganan covid, tanpa penurunan covid," kata dia. (J-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya