Uji Coba Penghapusan 3 in 1 Kurang Lama

UJI coba penghapusan jalur 3 in 1 membutuhkan waktu lebih lama. Hal itu bertujuan melihat perubahan perilaku masyarakat yang signifikan beralih ke transportasi umum.

"Sekurang-kurangnya tiga minggu untuk melihat per-ubahan perilaku masyarakat dan memperoleh keseimbang­an baru. Satu minggu belum bisa merefleksikan kondisi normal di masyarakat," tegas Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit, kemarin. Apalagi dengan kondisi layanan transportasi umum saat ini, uji coba pekan pertama penghapusan jalur 3 in 1 tidak menunjukkan perubahan kebiasaan masyarakat.

Dengan kondisi saat ini, Danang yakin masyarakat lebih memilih bertahan menggunakan kendaraan pribadi, tetapi mereka berusaha mencari rute paling menguntungkan dan dipersepsikan lebih tidak macet.

Hal senada disampaikan kepala operasional parkir di World Trade Center (WTC) Jakarta Hadi Suta dan kepala admin parkir di Chase Plaza M Ramli. Menurut Hadi, secara kuantitas tidak ada perubahan. Hanya, kalau dulu area parkir padat di atas pukul 19.00, sekarang mulai pukul 16.00 sudah banyak yang berangsur keluar. Menurut mereka, uji coba penghapusan 3 in 1 hanya mengubah pola keluar masuk kendaraan dari area parkir ke kawasan 3 in 1.

Melahirkan di mobil
Kemacetan di Jakarta menyebabkan Purnawati melahirkan bayinya di mobil, kemarin. Peristiwa itu direkam video amatir seorang ibu yang baru saja melahirkan di mobil Avanza bernomor polisi B 1925 FOZ. Dalam video yang berdurasi sekitar 2 menit, sang ibu yang belakangan diketahui bernama Purnawati masih memeluk si jabang bayi di kursi penumpang depan dalam posisi terkulai lemas.

Kemarin sekitar pukul 08.15, Purnawati dan suaminya, anggota TNI-AD dari Korem 051 Cikarang Pelda Ono Caryadi, tengah melintas di Jalan Rawasari, Rawamangun, Jakarta Timur.

Merasa dalam kondisi darurat, Pelda Ono meminta bantuan kepada polisi PJR Aiptu Sugeng dan Aipda Saefudin Zuhri untuk mengawal mobilnya ke rumah sakit terdekat. Ketika sampai di pintu kelu-ar Tol Rawamangun, kondisi jalan macet.

"Pelda Ono meminta salah satu petugas PJR untuk mengemudikan mobilnya karena dia harus memegangi istrinya yang sudah ingin melahirkan," kata Wakil Kepala Satuan PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Komisaris Eko Setio, kemarin.

Purnawati dan bayi perempuannya kemudian dibawa ke RS Pertamina Jaya Cempaka Putih Jakarta Pusat untuk mendapat pertolongan medis. (Nic/DA/Mal/J-3)