Djarot Prihatin dengan Mental Guru di Jakarta

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat prihatin dengan sikap mental guru-guru di Jakarta belakangan. Untuk itu, perlu penguatan karakter mental di lingkungan pendidikan DKI Jakarta.

Djarot melihat, kualitas yang terutama perlu ditingkatkan yakni guru-guru. Karena, guru yang akan membangun mental dan karakter siswa yang diajarnya.

"Peningkatan kualitas guru-guru kita ketika mengajar. Terutama pembentukan karakter," ujar Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (23/3).

Pembentukan karakter juga termasuk kepada murid-muridnya. Ia mencontohkan pengalamannya saat menjadi inspektur upacara di SMAN 70 Jakarta, bagaimana tatapan murid-murid tersebut saat menjalani upacara tidak semangat.

Untuk itu, tadi ia juga sempat bertemu dengan pengamat sosial, Yudi Latif. Ia pun sepakat, Pemprov DKI, dalam hal ini Dinas Pendidikan akan membuat program penguatan karakter.

Program penguatan karakter itu, ungkap Djarot, guru-guru perlu memiliki karakter pancasila. Ia menginginkan revolusi mental sesuai nilai-nilai pancasila. "Artinya kuat dan paham betul tentang Pancasila, aplikasinya, keteladanannya," tuturnya.

Akhir pekan kemarin, kasus pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru terkuak. Seorang guru bahasa Inggris di SMPN 3 Jakarta Selatan, ER, 52 dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan atas dugaan pencabulan terhadap siswanya, NS, 15.

Kasus tersebut juga jadi perhatian politikus PDI Perjuangan tersebut. Program penguatan karakter yang dibuat, nantinya juga untuk mencegah kasus serupa terulang.

"Maka ada beberapa hal yg saya tekankan itu karakter guru, supaya tdk lakukan pelecehan seksual. Kemudian integritasnya kuat, tidak kolusi, dan bisa mengajar dengan hati," tandas Djarot. (OL-1)