Yusril Tegaskan Punya Kapasitas untuk Pimpin Jakarta

BAKAL calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra bukanlah sosok baru di pemerintahan pusat. Ia pernah menjabat sebagai menteri sebanyak tiga kali dan pernah dicalonkan sebagai presiden pada 1999.

"Saya dicalonkan jadi presiden sebelum saya jadi menteri. Pada 1999, waktu itu masih dilakukan pemilihan oleh MPR," ucap Yusril di kantornya Office Tower 88 Kota Kasablanka, Senin (21/3).

Dengan ambisinya menjadi DKI 1, Yusril tidak merasa itu sebagai kemunduran pada karier politiknya. Ia yakin memiliki kapasitas untuk memimpin ibu kota.

"Tidak juga (kemunduran karier politik), saya punya kapasitas menangani persoalan secara nasional. Kalau saya turun ke daerah menangani sesuatu yang kalau kata orang saya overkapasitas menangani itu, itu malah bagus," ungkap Yusril.

Ia tidak ingin masyarakat memermasalahkan keinginannya itu. Ia menyindir kepala daerah yang memiliki target menjadi presiden.

"Yang tidak bagus malah orang yang underkapasitas, kapasitasnya cuma kepala daerah tapi ingin menjadi presiden misalnya, itu lebih parah lagi," tukas Yusril.

Yusril pertama kali menjabat sebagai menteri, yakni di era pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gusdur. Ia memegang peranan Menteri Kehakiman dan HAM.

Kemudian di era pemerintahan selanjutnya, saat Megawati Soekarnoputri menjadi presiden, Yusril menjabat Menteri Hukum dan Perundang-undangan. Terakhir Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu menjadi Menteri Sekretaris Negara Indonesia di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang pertama. (MTVN/OL-3)