Pencurian Kabel Dilakukan Mulai Pagi Hari

TIM gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus pencurian kabel di gorong-gorong, Selasa (15/3). Rekonstruksi dilakukan di tiga lokasi di Jakarta Pusat (Jakpus), yakni Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan Abdul Muis, dan Jalan H Abdul Salim.

Menurut Kepala Subdit Sumber Daya dan Lingkungan Ditreskrimsus AKB Adi Vivid, ada 14 adegan yang diperagakan saat rekonstruksi yang diikuti oleh empat pelaku. "Sebenarnya ada enam pelaku, tapi dua kan narapidana dan masih jalani hukuman di Rutan Salemba," kata Adi.

Selama rekonstruksi yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB, para pelaku memperlihatkan cara mereka memasuki gorong-gorong hingga mengangkat tembaga dan timah ke permukaan. Para pelaku mengaku selalu beraksi pada pagi hari karena dianggap pengamanan tidak terlalu ketat.

Para pelaku selalu membawa gerobak karena pada dasarnya mereka adalah pemulung. Di dalam gorong-gorong mereka beraktivitas hingga malam hari dan karena itu perlu membawa makanan. Adi mengatakan pelaku maksimal bekerja satu hari dan saat malam mereka keluar dari gorong-gorong.

Hingga saat ini, kata Adi, penyidik masih mendalami dugaan pencurian yang dilakukan para pelaku. Kabel-kabel tersebut dijual di penadah yang ada di sejumlah kawasan di Jakpus, seperti Kemayoran, Tanah Abang, dan Senen.

Untuk tembaga, dijual per kilogram dengan harga Rp50 ribu hingga Rp60 ribu. Sementara timah, harga per kilogram hanya Rp10 ribu hingga Rp15 ribu. "Dari pengakuan para tersangka, masing-masing mendapat untung sekitar Rp1 juta sampai Rp3 juta per pekan," kata Adi.

Sementara untuk identitas pemilik kabel, Adi mengatakan itu masih diteliti oleh Pusat Laboratorium Forensik Polri. Setelah diketahui siapa pemilik kabel itu, apakah PLN atau Telkom, nanti akan dicari tahu seperti apa standar operasional prosedur untuk kabel-kabel yang tidak terpakai. (OL-1)