Ada Korupsi Di Balik Kasus Sampah Kulit Kabel?

MISTERI kasus sampah kulit kabel di saluran air terungkap. Tumpukan sampah kabel yang menyumbat saluran air itu merupakan sisa pencurian kabel di gorong-gorong.

Polisi bakal terus mengembangkan kasus sampah kulit kabel. Selain mengungkap siapa saja penadah dan ada tidaknya unsur sabotase, polisi mengembangkan penyelidikan ke arah tindak pidana korupsi.

"Kalau episode selanjutnya, mungkin ke Subdit Tipikor," kata Kanit III Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Komisaris Dedy Anung di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/3).

Dedy tak menampik, dugaan adanya korupsi dalam kasus spah kulit kabel sudah ada dalam pembahasan penyidik. Bahkan, hal itu sudah tercium sedari awal kasus ini bergulir.

"Ini (tindak pidana korupsi) sudah kami bahas dari awal," singkat Dedy.

Sementara, Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKB Ferdi Setiawan memberi sinyal bakal adanya pemeriksaan terhadap pihak tertentu soal dugaan korupsi dalam kasus sampah kulit kabel. Sejumlah pihak seperti PLN, Telkom, Dinas Tata Air dan Bina Marga bakal diperiksa pekan depan.

"Adakah anggaran merapihkan sisa kabel yang sudah lama atau tak terpakai. Itu sedang kita pelajari. Dinas-nya minggu depan kita panggil," ungkap Ferdi.

Ferdi menambahkan, "Logikanya kalau ada anggaran, mengapa kabel-kabel lama itu ditinggalkan? Anggarannya dikemanakan?" (OL-1)