Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dinkes: 5,5% Pedagang Pasar di Jakarta Positif Covid-19

Putri Anisa Yuliani
14/7/2020 09:54
Dinkes: 5,5% Pedagang Pasar di Jakarta Positif Covid-19
Pedagang memakai pelindung (face shield) di wajahnya usai sosialisasi alat pelindung diri (APD).(ANTARA FOTO/Feny Selly )

DINAS Kesehatan DKI Jakarta melakukan tes usap atau swab kepada para pedagang di pasar tradisional. Berdasarkan catatan Dinkes DKI hingga Senin (13/7) kemarin, 5,5% dari total sekitar 9.000 pedagang pasar positif Covid-19.

"Pasar sudah dilakukan tindakan selain edukasi dan imbauan, ada petugas yang turun. Di pasar sekitar 5,5% kasus positif dari total yang diperiksa swab-nya. Itu sudah dilakukan. Langkah-langkah itu dilakukan Wali Kota dan pengelola," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota, Jakarta, Selasa (14/7).

Baca juga: Penggemar Bike Sharing Bertambah, Stasiun Penyewaan Akan Ditambah

Widyastuti menyebut pasar-pasar yang pedagangnya terbukti positif akan dilakukan penutupan untuk penyemprotan disinfektan untuk sterilisasi. Penutupan dilakukan dengan dua metode, yakni penutupan seluruh pasar dan ada pula penutupan sebagian pasar.

"Ada yang ditutup full, ada yang beberapa blok. Di dalam satu pasar itu misalnya satu blok tempat pedagang yang terpapar Covid-19 yang ditutup," tukasnya.

Sementara itu, menurut data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), ada 81 pedagang pasar tradisional di Jakarta yang positif Covid-19 dari hasil swab test yang keluar sejak 26 Juni hingga kemarin.

Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan, mengatakan Ikappi meminta kepada semua pihak khususnya pemda dan pengelola untuk lebih aktif melakukan edukasi tentang bahaya Covid-19 dan melakukan penguatan koordinasi dalam rangka menjalankan protokol kesehatan di pasar tradisional.

"Pada kurun waktu bulan Juni 2020, kami lihat bahwa ritme peningkatan teridentifikasi lebih tinggi dibanding bulan bulan sebelumnya. Padahal protokol kesehatan terus digalakkan di setiap pasar. Maka kami minta agar ada penguatan edukasi dan bahaya Covid-19 dan memperkuat keterlibatan serta peran pedagang dalam proses protokol kesehatan," tegasnya.

Baca juga: BPTJ Minta Masyarakat Bijak Bertransportasi Saat Pandemi

Informasi yang terus Ikappi terima yakni bahwa ketidakpercayaan publik terhadap bahaya Covid-19 menjadi faktor utama peningkatan Covid-19 di pasar. Disinformasi yang berkembang di bawah khususnya pedagang pasar dan pengunjung.

"Ikappi mendorong agar penguatan terhadap protokol kesehatan di pasar dan edukasi yang harus kita lakukan secara bersama-sama kepada pedagang menjadi hal utama untuk dilakukan. Hal kedua ialah mendorong keterlibatan pedagang dalam proses kebijakan yang diambil atau protokol kesehatan yang dilakukan di pasar," tegasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya