Berangkat Dari Tanjung Priok Berlabuh Ke Kursi Cawagub

NAMA Heru Budi Hartono sontak menjadi perbincangan di kancah perpolitikan Ibu Kota. Hal ini akibat cetusan calon petahanan gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyebutkan akan menjadikannya pasangan calon wakil gubernur dan maju dalam Pilkada 2017.

Padahal jauh sebelum itu, beberapa nama lain sempat mencuat untuk menjadi cawagub mendampingin Ahok seperti wakilnya saat ini yang juga kader PDIP, Djarot Syaiful Hidayat serta Sekretaris Daerah, Saefullah.

Namun, nama terakhir justru santer dikabarkan ingin maju bersama Partai Gerindra yang dulu menaungi Ahok sebelum diceraikannya akibat perbedaan pandangan.

Heru saat ini menjabat sebagai pimpinan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Ia sesungguhnya ada PNS yang meniti karir dari staf tanpa golongan di kantor Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Perlahan tapi pasti, Heru mulai menjejaki anak tangga menjadi kepala bagian prasarana dan sarana Kantor Walikota Jakarta Utara dan kemudian menjadi kepala Biro KDH merupakan batu loncatan yang cukup besar karena akan memiliki kedekatan serta banyak pertemuan dengan gubernur. Sebab, Biro KDH bertugas mengatur jadwal kerja gubernur dan wakil gubernur. Selain itu Biro KDH harus mendampingi serta menyiapkan berbagai keperluan dalam acara.

Dari pengalamannya bekerja di wilayah utara sejak menjadi PNS serta kecakapan selama di Biro KDH itulah yang membuat mantan gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) pun menunjuknya sebagai Walikota Jakarta Utara pada tahun 2013. Mawardi menambahkan dirinya menjabat sebagai kepala Bagian Sarana dan Perjalanan Dinas di bawah Biro KDH saat Heru mengepalai Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut.

"Mungkin Pak Heru itu dinilai baik dalam bekerja. Karena kalau tidak baik tidak mungkin kan jadi walikota. Jabatannya langsung Eselon 2A lho," kata Kepala Biro KDH saat ini, Mawardi kepada Media Indonesia, Jumat (4/3).

Pencapaiannya di wilayah utara di antaranya yakni berhasil menertibkan bangunan liar yang memenuhi Waduk Pluit. Selama masa pemerintahan Jokowi, Pemprov DKI memang merintis program normalisasi waduk dan kali sebagai upaya penanganan penyakit yang diderita Ibu Kota yakni banjir.

Saat ini setengah keliling dari Waduk Pluit pun sudah tertata apik dan menjadi salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) yakni Taman Waduk Pluit.

Tak hanya itu, Heru juga cukup berhasil dalam menertibkan bangunan liar di pesisir muara sungai yang menghambat buangan luapan air dari hulu dan tengah.

Heru yang terbiasa pulang pergi ke tempat tinggalnya di Kelurahan Tanjung Priok ini pun berlabuh ke Balai Kota DKI setelah dilantik Ahok menjadi kepala BPKAD dan kini diincar menjadi cawagub.

"Saya harap di mana pun posisinya Pak Heru bisa senantiasa bekerja baiklah. Karena menurut saya selama ini ia juga sudah sangat baik dalam bekerja," tutur Mawardi.

Mawardi menuturkan hingga saat ini pun masih terus meminta saran dari Heru jika menemui kendala dalam bekerja.

"Ya minta saran pasti. Karena dia kan sudah pernah menempati posisi saya lebih dulu. Baik kok saran-sarannya," tuturnya. (OL-1)