Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dinas Kesehatan Sebut Rt DKI masih di Angka 1

Putri Anisa Yuliani
28/5/2020 13:28
Dinas Kesehatan Sebut Rt DKI masih di Angka 1
Sejumlah pelanggar aturan menjalani hukuman saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Kamis.(MI/BARRY FATHAHILLAH)

PEMBATASAN Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap 3 di Jakarta telah berjalan selama sepekan. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebut angka reproduction number (Rt) atau tingkat penularan virus korona masih berada di angka 1.

Angka tersebut berarti masih ada penularan yang terjadi dari satu orang yang terpapar covid-19 kepada satu orang lainnya.

Masih ada sepekan lagi waktu PSBB yang tersisa untuk DKI agar mampu menurunkan angka Rt hingga di bawah 1 yang artinya tidak ada penularan dari orang yang terpapar covid-19. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bila Rt di bawah 1 maka PSBB bisa dilonggarkan. Bila tidak, bukan tidak mungkin PSBB akan terus diperpanjang karena penularan masih terus terjadi.

"Angkanya fluktuatif, ada di kisaran satu," ungkap Widyastuti, Kamis (28/5).

Widyastuti menyebut pihaknya mengikuti kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan terkait pelonggaran PSBB.

"Saat ini Kemenkes sedang diberi tugas oleh tim pusat untuk membuat indikator. Karena ada banyak indikator yang bisa dipakai untuk membuat kebijakan menghadapi atau melonggarkan atau mengetatkan suatu pembatasan," tuturnya.

Baca juga: DKI Bantah Ajaran Baru Sekolah Mulai 13 Juli

Di sisi lain, pihaknya sudah mengupayakan penguatan di sisi pemeriksaan swab PCR bagi masyarakat. Dinkes DKI sudah membangun laboratorium satelit covid-19 di RSUD Pasar Minggu yang berjejaring dengan 36 laboratorium pemeriksa covid-19 di Jakarta. Sinergi ini meningkat dari sebelumnya 27 laboratorium.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menggandeng para ahli untuk menangani wabah.

"Kami dalam rangka menghadapi pandemi, dari awal kami berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk organisasi profesi dan ahli epidemiologi untuk penguatan dalam tim gugus," tegasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya