Tanpa Wakil, Anies Kewalahan Penuhi Undangan

GUBERNUR  DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kewalahan menjalankan tugasnya tanpa adanya wakil gubernur. Apalagi di bulan Ramadan ini, saat Pemprov DKI menerima undangan buka puasa bersama yang cukup banyak.

“Acara Ramadan ini banyak sekali. Kalau ada wakil bisa bagi-bagi. Beban bisa tertangani dengan baik,” ungkap Anies, kemarin.

Beban berat itu harus ditanggung Anies lantaran lambannya kinerja panitia khusus pemilihan wakil gubernur DKI. Kendati demikian, dia menyerahkan sepenuhnya proses pemilihan tersebut kepada anggota dewan.

“Jadi, baik-baik saja, biarkan proses di dewan berjalan terus, tidak ada masalah. Biarkan terus nanti kita tunggu hasilnya,” kata Anies.

Hal itu dikatakannya ketika menanggapi sikap salah satu calon wagub DKI Jakarta, yakni Achmad Syaikhu yang menilai kinerja pansus pemilihan wagub lamban sehingga warga Jakarta hingga kini belum memiliki wagub.

Hingga kini, pansus bahkan belum selesai menyusun tata tertib pemilihan wagub. Padahal, kursi wagub telah kosong selama tujuh bulan, setelah ditinggal mantan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno yang maju sebagai cawapres pada Pemilu 2019.

Pekan lalu, Pansus Pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta dilaporkan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Riau untuk mempelajari mekanisme pemilihan wakil gubernur yang pernah dilakukan provinsi tersebut.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengungkapkan hal itu saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (24/5). Riau dijadikan pilihan pansus untuk melakukan kunker dengan argumen bahwa provinsi itu sudah pernah melakukan hal tersebut, sedangkan bagi DKI Jakarta, pemilihan wakil gubernur pengganti yang mengundurkan diri merupakan hal baru.

Saat ditanya mengenai kapan target selesainya pemilihan, Taufik mengisyaratkan bahwa prosesnya bertahap. (Put/J-1)