Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pemkot Bekasi Lirik PLTSa Buatan BPPT

MI
28/3/2019 09:50
Pemkot Bekasi Lirik PLTSa Buatan BPPT
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) saat pelaksanaan kegiatan strategis daerah optimalisasi.(ANTARA FOTO/Risky Andrianto/)

PEMERINTAH Kota Bekasi menja-jaki kemungkinan penggunaan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menggantikan mesin yang ditawarkan swasta di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Bantargebang.

Pasalnya, baru diuji coba saja mesin PLTSa yang ditawarkan PT Nusa Wijaya Abadi sudah dua kali rusak.

"Besar kemungkinan kita pakai PLTSa dari BPPT, seperti yang dioperasikan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, kemarin.

Gagalnya uji coba mesin PLTSa Sumur Batu yang pembangunannya sudah dimulai sejak 2016 tersebut membuat orang nomor satu di Kota Bekasi itu gerah. Namun, pemerintah tetap masih memberikan satu kali lagi kesempatan uji coba kepada PT Nusa Wijaya Abadi (NWA) selaku penggarap proyek PLTSa di TPA Su-mur Batu.

"Kalau tetap tidak bisa diselesaikan, kita ambil yang paling cepat," kata Rahmat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Lutfi menambahkan, persiapan pembangunan PLTSa garapan BPPT di TPST Bantar-gebang hanya butuh waktu tiga hingga empat bulan. Adapun PT Nusa Wijaya Abadi sudah tiga tahun menyiapkan, tapi belum kelar juga sampai sekarang.

Baca Juga: Pemkot Bekasi Mulai Lirik PLTSa Bantargebang

"Tiga tahun itu waktu yang lama. Sampah warga terus bertambah tiap hari, tapi upaya buat mengurangi tumpukan sampah belum berjalan," kata Luthfi.

Apalagi, kata Luthfi, Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristek-Dikti) Mohamad Nasir sudah mengusulkan agar pro-yek percontohan teknologi PLTSa Merah-Putih di Bantargebang dapat diaplikasikan di seluruh kota di Indonesia. Karena itu, teknologi tersebut rencananya dimasukkan ke dalam katalog pengadaan elektronik (katalog-e). (Gan/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya