Hampir 2000 Bangku Kosong, Seleksi PPDB Bekasi Jalur Zonasi Dibuka Lagi

SEBANYAK 1.800-an lebih bangku tercatat kosong usai pendaftaran ulang hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMP Negeri tahun ajaran 2018/2019. Kekosongan bangku ini akan diumumkan Disdik Kota Bekasi mulai senin (9/7) di situs resmi PPDB online Kota Bekasi. Sehingga, warga bisa tahu peluang tersebut sebelum pendaftaran sesi kedua dibuka pada Selasa (10/7) hingga Kamis (12/7).

“Sudah kami data, masih ada kuota sebanyak 1.800-an lebih peluang masuk SMP Negeri di Kota Bekasi,” ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Inayatullah, Senin (9/7).

Menurutnya, kekosongan ini disebabkan, jalur afirmasi pada masa seleksi PPDB online selama satu pekan lalu kurang diminati. Selama seleksi PPDB online kemarin, Disdik Kota Bekasi memang menyiapkan lima jalur untuk memperebutkan kuota bangku SMP Negeri sebanyak 14.934 siswa, yakni jalur umum dengan kuota sebanyak 29%, jalur zonasi 40%, jalur afirmasi 25%, Jalur Maslahat Guru (JMG) 5%, serta jalur prestasi 1%.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi  menyebut banyaknya kekosongan bangku juga disebabkan, calon peserta didik yang lolos tidak melakukan daftar ulang. “Sudah diterima tapi tidak daftar ulang, ada juga yang seperti itu tapi sedikit,” ungkap Ali.

Seleksi kedua

Inay mengatakan untuk seleksi tahap, tidak semua jalur dibuka. "Kami buka hanya jalur zonasi saja,” tegas dia. Menurut Inay, jalur yang paling banyak peminatnya adalah jalur zonasi. Sedangkan lewat jalur afirmasi dan prestasi masih lebih banyak peluang diterima.

“Mungkin karena kuota (jalur zonasi) lebih banyak jadi dianggap lebih banyak peluang sehingga warga lebih memilih jalur zonasi,” jelas Inay.

Senada, Ali menilai jalur zonasi memang menjadi jalur favorit dalam seleksi PPDB online tahun ini. Selain peluangnya besar, kuota yang disiapkan Dinas Pendidikan juga lebih banyak dari jalur-jalur lainnya.

Untuk seleksi tahap dua yang hanya dibuka untuk jalur zonazi, menurut Ali, dilakukan agar bisa menampung warga di sekitar lingkungan sekolah yang belum terjaring. “Warga yang tinggal di lingkungan sekitar bisa terjaring lebih banyak,” kata Ali. (OL-5)