Sandiaga Minta Tiket Asian Games tidak Dijual Mahal

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menuturkan dirinya akan berbicara dengan Direktur Ticketing Inasgoc, Sarman Simanjorang terkait harga tiket Asian Games. Dia meminta tiket Asian games jangan dijual terlalu mahal agar setiap pertandingan bisa diramaikan oleh warga.

"Saya Jumat ini akan ada monitoring dan kebetulan Pak Sarman yang membidangi tiket, jadi saya akan ada diskusi dengan Pak Sarman Simanjorang untuk memastikan jangan sampai dengan tiket yang dibandrol cukup tinggi ini malah venuenya sepi dan kita inginnya kan Asian Games yang sukses," tutur Sandiaga di Jakarta Timur, Selasa (3/7).

Dalam situs penjualan tiket resmi Asian Games, tertera harga yang berbeda-beda untuk setiap pertandingan. Untuk upacara pembukaan Asian Games di Gelora Bung Karno, tiket dibandrol dari Rp750 ribu hingga Rp5 juta. Untuk pertandingan badminton di Istora Senayan, dibandrol Rp100 ribu hingga Rp400 ribu pada babak penyisihan, Rp150 ribu hingga Rp600 ribu pada babak semifinal, dan Rp200 ribu pada babak final. Untuk cabang renang di Aquatics GBK, harga tiket dibandrol Rp150 ribu untuk babak penyisihan dan Rp300 ribu untuk babak final.

Pemprov DKI juga berencana mengerahkan siswa sekolah untuk meramaikan pertandingan Asian Games. Sandiaga berharap pengerahan anak-anak sekolah itu bisa dibebaskan dari tiket masuk. "Anak-anak sekolah diarahkan ke sana dan kita berharap itu akan dibebaskan harga tanda masuknya," kata dia.

Sebelumnya, Sandiaga pernah menyampaikan kesediaan Pemprov DKI memberikan subsidi 50% untuk pajak tiket Asian Games. Pemprov DKI tidak bisa membebaskan pajak tiket Asian Games lantaran terbentur peraturan daerah. Aturan Pemprov DKI mensyaratkan pembebasan pajak hanya bisa dilakukan atas asas keadilan dan resiprositas. Padahal, di Palembang dan Jawa Barat yang turut menjadi tuan rumah Asian Games, pajak tiket bisa dibebaskan sepenuhnya. (OL-5)