'Ibuku Perempuan Tangguh' Bikin Bus Trans-Jakarta Tampil Ciamik

ADA yang tidak biasa dari tampilan bus Trans-Jakarta yang hari ini terparkir di depan Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/4).

Di badan bus reguler itu terpampang coretan tangan delapan anak berkebutuhan khusus (difabel). Sejak pagi hingga jam makan siang, mereka sibuk mewarnai bus dengan cat acrylic hingga bus jadi lebih berwarna.

Anak-anak tersebut sibuk melukis gambar dengan tema 'Ibuku Perempuan Tangguh'. Di bagian kanan badan bus tergambar seorang ayah tengah mengawasi anak bayinya yang sedang merangkak. Pun terlukis ilustrasi seorang ibu yang sedang menggendong bayi.

Adalah Kelly, Klare, Clara, dan Gani, empat di antara anak-anak berkebutuhan khusus tersebut. Salah satu di antara mereka sibuk berjingkrak kesenangan, bahkan bersenandung sambil melukis.

Rencananya, bus reguler itu akan dioperasikan di koridor 1 Trans-Jakarta.

"Kami membuat ini sebagai wujud apresiasi kepada perempuan-perempuan yang selalu disorot masalah emansipasi. Tapi kali ini kita lihat dari satu sosok yang bisa mengembangkan bakat dan berkat kemampuan yang Tuhan sudah berikan. Jadi kami punya anak-anak yang hari ini memiliki kemampuan lebih, bukan suatu kekurangan yang kita lihat. Tapi dengan syukur, kita bisa wujudkan ini semua," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono di Balai Kota, Jumat (20/4).

Kegiatan melukis bus itu akan berlanjut hingga Sabtu (21/4). Budi menerangkan, secara resmi bus akan beroperasi Selasa pekan depan. "Kita akan jalan di koridor 1. Biar jadi perhatian orang," ujar Budi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pun mendukung kegiatan itu. Ia mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh PT Transportasi Jakarta untuk memberi wadah bagi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut. Lebih dari itu, Sandi mengapresiasi peran ibu dalam mendidik anak-anak yang berkebutuhan khusus itu menjelang Hari Kartini esok.

"Dan yang lebih spesial lagi ibu-ibunya. Karena ibu-ibunya adalah perempuan yang tangguh yang insya Allah akan bisa mendidik anak-anak ini. Semua menjadi anak-anak yang insya Allah ber-akhlakul karimah dan menjadi kebanggaan bagi Jakarta dan bangsa Indonesia," tutur Sandi.

Pengoperasian bus hasil lukisan di koridor 1 bukan tanpa alasan. Sandi ingin ketika Asian Para Games 2018 dimulai pada Oktober mendatang, mata pengunjung bakal tertuju pada tampilan bus itu. Anak-anak berkebutuhan khusus itu pun rencananya akan diundang dalam pembukaan perhelatan Asian Para Games 2018.

"Sebetulnya ini juga sesuai dengan Asian Para Games ya. Yang sebentar lagi kita akan menjadi tuan rumah di bulan Oktober. Trans-Jakarta juga mendukung dengan menjadi mitra transportasi dari kegiatan Asian Para Games." pungkas Sandi. (A-3)